Pagi ini kami kedatangan orang tau dan siswa yang mengumpulkan tugas luringnya yang diberi oleh guru mata pelajaran selama satu minggu kemaren. Sekarang jadwal kelas VIII-A yang datang mengumpulkan tugas kesekolah. Sebenarnya yang mengantar tugas adalah orang tua siswa, tetapi karena kondisi orang tua yang kurang mampu, sehingga mereka sibuk untuk membiayai hidupnya, maka orang tua memohon ke sekolah agar yang mengantar tetap anak kesekolah dengan konsep segala sesuatu di tanggung oleh orang tua dan tetap menggunakan protokol kesehatan covid.

Arif dengan semangat mengumpulkan tugasnya ke guru yang mengajar di lokalnya. Setelah di cek tasnya, Arif tidak menemukan pulpen yang ada dalam tasnya. Takutnya nantik jika ada bahan yang akan ia catat, ia tidak mempunyai pulpen. Arif melihat koperasi sekolah kebetulan terbuka, Arif mendekati kantin sekolah, berharap semoga penjaga kantin melayani Arif untuk membeli pulpen. Arif langsung menanyakan bisa beli pulpeb buk? dengan senyum penjaga kantin melayani Arif. Arif membeli pulpen dengan harga Rp6.500 dan membeli pensil dengan harga Rp2.250, setelah di ambilkan oleh penjaga kantin, Arif menyodorkan uang Rp 10.000.

Penjaga kantin menanyakan berapa jumlah belanjanya nak? mendengar pertanyaan dari penjaga kantin, Arif mulai binggung menjawab dan mencoba menghitung. Kemudian ibuk penjaga menanyakan kembali berapa kembalian uangnya nak? Arif masih binggung dan mencoba untuk berhitung, penjaga kantin menyampaikan jika tidak jelas berapa kembalinya maka uangnya tidak dikembalikan itu yang disampaikan Penjaga kantin. Akhirnya teringat pelajaran aritmatika sosial tentang harga jual, harga beli, Arif langsung menjumlahkan dengan tangannya Rp 6.500 + Rp 2.250 = Rp 8.750, uang kembali = Rp 10.000 – Rp 8.750 = Rp 1.250. Maka jumlah jumlah yang yang harus ia terima kembali adalah Rp 1.250. Arif menyampaikan kepada penjaga kantin jumlah belajanyanya Rp8.750 buk dan sisa uangnya Rp1.250. Dalam diri Arif, ternyata matematika itu penting dalam kehidupan, betul juga ya apa yang disampaikan oleh guru matematika.