Seluruh persiapan pesta sudah siap, orgen sudah di boaking dan tenda terkenal sudah dipesan itu yang diucapkan oleh buk Martin sama suaminya. Sore ini bunda akan pesan catering lagi kata buk Martin. Suaminya mendukung penuh apa yang dinginkan oleh istrinya karena ia ingin membahagiakan anak semata wayangnya yang akan melangsungkan pernikahan dengan pujaan hatinya yaitu anak sudagar kaya raya. Dihitung-hitung hari tinggal 3 bulan lagi akan mengadakan pesta besar-besaran, dengan momen pas tiga hari siap lebaran akan melaksanakan pesta untuk anaknya.

Sorenya dapat informasi tersebarnya wabah corona di Sumatera Barat. Kegiatan locdown sudah diintruksikan oleh pemerintah. Buk Martin masih berharap wabah ini cepat pergi, karena siap lebaran acara pesta yang dirancang untuk anaknya sudah siap, hanya tinggal menyebar undangan. Pas lebaran tiba kegiatan belum juga diizinkan jangankan pesta ke mesjid saja belum boleh. Buk Martin mulai binggung semua kebutuhan pesta sudah siap, buk Martin bermohon sama anaknya agar pestanya diundur, tapi anaknya ngotot untuk akadnya tetap dilangsungkan.

Sesuai jadwal acara akad anak buk Martin tiba, polisi dan satpol PP tidak mengizinkan untuk pesta. Jangankan pesta untuk menghadiri akad anaknya saja hanya diizinkan maksimal 10 orang. Keinginan untuk pesta pupus sudah, kecewa siapa sih yang tidak kecewa. Mendengar informasi dibolehkan untuk pesta, Buk Martin secepat kilat mempersiapkan acara pesta anaknya dan setelah di hubungi anaknya, anak dan menantunya setuju. Buk Martin bersyukur karena doanya akan mengadakan pesta besar-beran terwujud.