Ali Mutasar, M.Pd.

Di lahirkan di Lubuk Basung pada tanggal 20 Agustus 1983, Anak bungsu dari 6 bersaudara, sekarang sebagai Guru Matematika di MTsN 12 Agam Prestasi Juara 1 Gur...

Selengkapnya
Navigasi Web
PUASA ARAFAH (Tantangan Ke 89)

PUASA ARAFAH (Tantangan Ke 89)

Pak Mansyur berdiri terteguk di depan TV mendengar ceramah agama yang disampaikan oleh ustadz, Pak Mansyur menyaksikan dengan seksama, walaupun sudah siap untuk perlengkapan mandi, namu ceramah agamanya menyentuh banget. Pak Masyur memamnggil istrinya, untuk ikut menyaksikan siara TV pagi itu. Dari kesimpulan ceramah ustadz tersebut dengan tema Keistimewaan Puasa Arafah yaitu: Pertama, hadis ini menunjukkan keutamaan dari puasa Arafah, dan besarnya pahala puasa tersebut pada sisi Allah karena disebutkan pahalanya adalah menghapuskan dosa dua tahun. Kedua, puasa Arafah diperintahkan kepada orang yang tidak berhaji sedangkan orang yang berhaji tidak disunnahkan untuk melakukan puasa ini, bahkan yang sesuai sunnah mereka (jamaah haji) tidak berpuasa Arafah karena mengikuti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketiga, boleh melakukan puasa Arafah pada hari Jumat walaupun berpuasa pada hari Jumat saja tanpa diikuti dengan puasa pada hari sebelum dan sesudahnya. Begitu pula boleh berpuasa pada hari Sabtu walau bersendirian karena puasa Arafah pada hari Sabtu adalah puasa yang punya sebab.

Mendengar ceramah ustadz tersebut, Pak Mansyur dan keluarga bertekad untuk berpuasa arafah karena sungguh banyak istimewaan puasa arafah tersebut. Sorenya Pak Mansyur dan istri sudah menyampaikan kepada anak-anaknya untuk melaksanakan puasa arafah. Menjelang tidur sudah berniat untuk puasa arafah dan bertekad untuk melaksanakan sahur. Kring-kring bunyi alaram hp yang telah distel oleh pak Mansyur, pak Masyur menghampiri bunyi alaram hp yang berbunyi dan bermaksud untuk mematikan dan siap-siap untuk berudhuk dan melaksanakan shalat dua rakaat.

Setelah melaksanakan shalat, istri Pak Mansyur sudah sibuk menyiapkan makanan sahur untuk suami dan anak-anaknya. seluruh makanan sudah tersaji dengan baik, kedua putrinya sudah dibangunkan untuk melaksanakan makan sahur. Si Kakak dalam membagunkan tidak terlalu ribet cukup memanggilnya dua kali atau tiga kali paling banyak, tetapi beda dengan si Uni yang membangunkan dengan taktik yang profesional karena jika tidak maka makan sahurnya bisa tidak jadi. Untuk membangunkan si Uni harus dengan nada rendah, elusan dan tidak pakai teriakan, taktik lain menyampaikan keistimewaan puasa arafah yang telah disampaikan oleh ustadz. Mendengar hal tersebut si Uni bangun walaupun dengan tidurnya belum puas, tetapi dengan langkah sempoyongan dia berjalan menuju kamar mandi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Pak...

30 Jul
Balas

Mksih buk

31 Jul



search

New Post