Ali Mutasar, M.Pd.

Di lahirkan di Lubuk Basung pada tanggal 20 Agustus 1983, Anak bungsu dari 6 bersaudara, sekarang sebagai Guru Matematika di MTsN 12 Agam Prestasi Juara 1 Gur...

Selengkapnya
Navigasi Web
PUTRI SULUNGKU (Tantangan Ke -8)

PUTRI SULUNGKU (Tantangan Ke -8)

Putri sulungku lahir tepatnya satu tahun pernikahan kami, di karunian soerang putri yang cantik, yang dilaharkan di Rumah Sakit Solok pada tanggal 14 Juli 2009. Sudah hampir berumur 11 tahun, baru sekarang saya bisa menceritakan lika-liku perjalanan Putri Sulungku. Lahir dalam keadaan normal seperti anak-anak lainya. Saya dan istri sangat bahagian karena sudah lengkap keluarga kami berkat kehadiran Putri Sulung ku. Kami menikah pada tanggal 28 Juli 2008, masa itu bertatus saya sebagai guru di pesantren sedangkan istri sabagai guru honor di SMP di kampungnya.

Hanya dua bulang setelah pernikahan kami, istri saya diterima sebagai PNS di Kota Bukittinggi, otomatis kami pindah ke Kota Bukittinggi. Untuk melahirkan anak pertama kami yaitu Putri sulung, istri mengurus cuti dengan niat bisa melahirkan di kampung halaman serta lebih dekat dengan keluarga. Setelah selesai cuti tiga bulan masa kerja, kami kembali ke Bukittinggi dengan hidup kontrak di Bukittinggi. Tak berapa lama setelah itu saya juga diterima sebagai PNS di Kota Padang, sehingga saya harus bolak balik Padang dan Bukittinggi, tetapi kala itu bahagia sekali di kelurga kami, karena Allah beri rezki yang tak pernah kami duga.

Semakin hari Putri sulungku pertumbuhan semakin nampak, walaupun masih berusia satu tahu ia sudah bisa berbicara dengan lancar, memanggil umi, abi, bapak, serta siapa yang kenal baginya, walaupun belum bisa berjalan. Tepat umurnya 18 bulan ia sudah mulai bisa berjalan, memang agak lambat,walaupun sering jatuh tapi kami merasa hal itu bisa. Waktu itu Allah menitipkan kembali rahmat kepada keluarga kami, istri saya hamil anak kedua saya, dengan jarak antara Puri Sulung adiknya hanya 20 bulan. Jarak yang tidak begitu jauh dengan adiknya yang lahir perempuan putri kedua kami, rasanya hidup kami sangat sempurna sekali.

Bercerita kembali tentang Putri Sulung kami, karena sudah punya adik bayi, ia sudah cukup mandiri walaupun dari segi umur sangat kecil, di usia baru satu tahu ian sudah tidur pisah dengan kami. Putri Sulungku orangnya tidak cenggeng dan selalu ada perkembangan yang membangakan pada dirinya, karena balum cukup umur dua tahu ia sudah bisa bernyanyi balonku, beryanyi lihat kebun ku, pokoknya nyanyi-nyayian anak-anak usia dini ia udah hampir dapat semuanya, bukan itu saya ia dalam berhitung sudah bisa melafalkan huruf satu sampai sepuluh, dan menghafal surat-surat pendek.

Sore itu saya kedatangan tamu teman sama ngajar di Kota Padang, dia nginap dirumah saya, sambil cerita-cerita dengan Putri Sulungku yang lincah, timbul selentingan pertanyaan yang dilontarkan oleh teman saya, yang menanyakan kok pertubuhannya ada yang berbeda? tapi selama ini hampir luput dari padangan kami sekeluarga. Tak berapa setelah itu saya juga kedatangan tamu yang tujuannya untuk melihat istri yang baru melahirkan adik Putri Sulungku . Juga melontakan pertanyaan senada dengan teman yang nginap waktu itu, tapi kali ini saya merasa yakin, karena istri teman saya adalah seorang dokter. setelah bercerita panjang lebar ia merekomendasikan untuk diperiksa sama dokter spesialis beda ortopedi.

Tapi kala itu hasil dilihat dari kasat mata, betul apa yang disampaikan sama teman-teman selama ini tidak terlalu perhatian, tapi ada rasa cangung dalam diri ini, karena saya sendiri yang akan mengurus semuanya ini disebabkan istri belum kuat setelah melahirkan. Kebetulan sorenya datang keluraga yang tujuan untuk melihat sikecil, setelah diceritakan semuanya, sore itu saya dan Putri Sulung ditemani oleh Uda dari Solok untuk periksa sama dokter spesialis ortopedi. Setelah mendaftar dan mengambil nomor antri, karena antrian terlalu panjang, saya shalat magrib terlebih dahulu, tak berapa lama duduk setelah shalat magrib nama Putri Sulung di panggil untuk masuk. Saya masuk berdua dengan Putri sulung ke dalam ruang periksa, setelah diperiksa waktunya untuk konsultasi dengan dokter, dokter menyarankan untuk dilakukan rotgen dan mengasih surat rujukan untuk di rotgen.

Dalam hati tetap selalu memohon pertolongan sama Allah, moga tidak terjadi apa-apa sama putriku. Besok paginya saya dan Putri Sulung pergi dengan motor di bantu memegang Putri Sulung dibelakang oleh ummi (ibuk mertua) pergi ketempat rujukan yang dikasih oleh dokter untuk melakukan rotgen. Setelah dilakukan rotgen, tak berapa lama hasilnya keluar, saya merasa cemas, kemudian saya beranikan diri untuk konsul dengan dokter yang melalukan rotgen. Tapi dokter tersebut tidak melayani yang berhak menyampaikan hasilnya adalah dokter yang mengasih rujukan. Walaupun hati ini tidak tenang, tapi saya tetap berusaha untuk tenang di hadapan putriku, karena ia sangat respon dengan keadaan sekitar, saya kwatir di tahu kondisinya, saya berusaha untuk menahan diri sampai sore.

Sore itu saya sudah janji dengan Uda Man untuk mengatarkan konsul kembali di kedokter, dengan membawa hasil rotgen. Hal serupa juga ditemukan di tempat praktek dokter. waktu magri telah tiba saya langsung laksanakan shalat. Setelah selesai shalat tiba lagi panggilan nama Putri Sulung. dengan perasaan was-was di dalam dada, tapi ada semangat untuk sulung tidak terjadi apa-apa. Setelah di lihatkan hasil rotgen yang saya bawak dan Putri Sulung tetap berada di pangkuanku. Dokter hanya bilang harus segera di operasi, kasiahan si kecil dan tak ada pilihan lain jika mau putri tidak cacat seumur hidup. Kemudia yang bisa melakukan operasi hanya dua tempat di Jakarta dan Bandung, jika ambil di Bandung ada teman saya dan saya kan telepon dia, tapi jika di Jakarta saya kurang tahu juga, silahkan dikonsultasikan dirumah, jika sudah siap silahkan datang besok ambil rujukan askesnya ke rumah sakit. Mendengar penjelasan dokter, air mata ini tak bisa dibendung, tubuh terasa mengigil, pikiran melayang, langsung saya peluk kuat-kuat putriku, rasanya tubuh ini goyang dan tak berdaya tapi saya ingat karena saya berdua saja dengan Sulung, dalam hati saya harus kuat. Bersambung

Bukittinggi, 08 Mei 2020

Penulis [email protected]

gurumtsn12agam

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post