SIMPOSIUM GURU NASIONAL (Tantangan Ke-2)
Keinginan menulis, masih ada dalam jiwa saya, karena baru saja menyelesaikan gelar mengisterku dalam kurung waktu 3 semester. Melihat hp bukan hanya sekedar melihat foto-foto, atau update status atau selfi dimana-mana, walaupun ada foto selfi di fb saya itu bukan saya yang masukan tetapi atas bela kasihan kawan-kawan meandai saya, walaupun ada foto saya tapi mungkin bisa hitung dengan jari. Setiap kita punya prinsif masing-masing karena itu bukan jiwa saya banget karena saya tipenya apa adanya. Malam harinya saya lihat hp ada disalah satu group yang menginfokan tentang simposium guru nasional yang di seleksi se Indonesia
Saya lihat apa syarat untuk mengikuti simposium guru nasional salah satu syarat memasukan jurnal. Kebetulan juga saya pernah ikut dua kali sebagai kynote speaker dalam seminar Internasional. Saya berusaha untuk membuat jurnal dengan selang waktu cuma satu minggu. Walaupun waktu agak kepepet tetapi tipe saya SKS (sitem kebut semalam) tapi berusaha untuk bisa mengirim jurnal tersebut, dalam hati ada rasa pesimis untuk bisa ikut. Ada hal yang masing saya inggat, dua hari menjelang mengiriman tulisan ke panitian simposium guru, ketikan yang saya buat hilang ngak tahu entah kemana..pusing..jelas ya.karena sudah berharap tetapi data yang dikirim hilang.
Perasaan mulai tidak menentu, desiran dada seperti gumuruh petir, ada rasa kecewa bercampur dangan cemas. Waktu itu timbul perasaan pasra untuk tidak ikut dalam kegiatan tersebut. Setelah shalat isya di masjid saya berusaha kembali melihat tulisan yang saya buat, Allah menjawab doa-doa saya ternyata malam itu filenya ketemu dan tidak kurang sedikit pun juga. Pada tahap itu baru siap 60% untuk dikirim dengan dealine waktu cuma satu hari untuk menyelsaikan makalah dalam bentuk jurnal.
Setelah isya hari terakhir mengirim jurnal, saya sudah star didepan laptop berharap pertolongan Allah dimudahkan dalam menyelsaikan jurnal ini. Berlahan-lahan untuk menyelesaikan jurnal tersebut, walaupun dalam hati timbul tidak percaya diri untuk bisa menyelesaikan junral ini. Tiga hari menjelang sebelumnya kebetulan saya sudah mendaftar menjadi peserta pengirim jurnal, sehingga saya bisa pantau di web Kemenag RI sudah mengirim jurnal. Saya lihat jam dinding jarum jam menunjukan pukul 23.00 pengirim jurnal sudah mencapai hampir 800 orang. Saya masih punya waktu 60 menit lagi untuk menyiapkan jurnal ini, pas pukul 23.55 jurnal siap untuk dikrim walaupun dirasa masih banyak yang perlu diperbaiki.
Malam itu saya lihat yang mnengirim jurnal hampir mamcapai 900 orang malam itu saya mengiri sudah lewat dari 850 orang. Setelah mengirim tidak ada rasa untuk bisa ikut symposium guru nasional tersebut karena dilihat saingan serta jumlah yang ikut cukup banya. Satu berselang setelah naskah dikirim. Malam itu saya cek web, diumumkan jurnal yang lolos seleski dan diundang untuk datang ke Surabaya. Perasaan deg-degkan melihat berlahan-lahan nama-nama -jyang diundang datang ke Surabaya. Mata tertuju pada nomor 27 dilihat tertera nama saya jurnal-jurnal yang lolos seleksi dari 865 yang mengirim naskah di ambil 150 naskah terbaik. Saya sangat beryukur sekali dengan segala kesibukan yang dilakuka serta ada rasa pasrah dalam diri untuk tidak ikut berkat bantuan Allah saya bisa ikut, Alhamdulillah lolos jurnal 150 terbaik, ternyata betul menurut pepata dimana ada kemauan disana ada jalan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar