Ali Mutasar, M.Pd.

Di lahirkan di Lubuk Basung pada tanggal 20 Agustus 1983, Anak bungsu dari 6 bersaudara, sekarang sebagai Guru Matematika di MTsN 12 Agam Prestasi Juara 1 Gur...

Selengkapnya
Navigasi Web
SITI MANGGOPOH (Tantangan Ke -23)

SITI MANGGOPOH (Tantangan Ke -23)

Siti Manggopoh adalah salah seorang perempuan Minangkabau yang dillahirkan bulan Mei 1880 yang dikenal berani melawan Belanda. Ia adalah wanita pejuang yang berasal dari Manggopoh, kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam. Ia biasanya dipanggil dengan Mande Siti. ia dijuluki “Singa Betina Dari Manggopoh”. Ia populer karena keberanian dan kegigihannya dalam melawan penjajahan pemerintah kolonial di Minangkabau. Perlawanan yang ia lakukan dalam sejarah lokal Sumatera Barat dikenal dengan perang Manggopoh. Perang ini lahir akibat kebijakan belasting yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda terhadap rakyat Minangkabau.

Puncak perlawanan Siti Manggopoh dan rakyat Manggopoh adalah pada tanggal 16 Juni 1908. Dalam aksi tersebut, Mande Siti berhasil masuk ke dalam markas Belanda secara serentak serdadu Belanda yang sedang mabuk. Dengan siasat jitu, Siti Manggopoh dan pasukannya berhasil menyerang markas Belanda dan menewaskan 53 orang serdadu penjaga benteng. Sayangnya, seorang serdadu Belanda selamat dan berhasil melihat Mande Siti dan rakyat Menggopoh melakukan aksi penyerangan. Keesokan harinya Mande Siti dan suaminya dicari oleh prajurit Belanda, setelah 17 hari Siti akhirnya menyerahkan diri ke Belanda, kemudia Siti bersama suaminya dipenjarakan Belanda.

Belanda langsung memasukkan Mande Siti dan Suaminya ke penjara secara terpisah, sebelum menerima keputusan pengadilan, Mande Siti dan suaminya mendekam dipenjara selama 14 bulan di penjara di Lubuk Basung, 16 bulan di Pariaman dan 12 bulan di Padang. Setelah dua kali di sidang akhirnya Mande Siti dijatuhi hukuman dibuang seumur hidup. Tetapi karena lain hal, yaitu karena mempunyai bayi akhirnya hukuman tersebut dibatalkan. Namun, suami Mande Siti, Rasyid divonis hukuman dibuang ke Menado. Akibatnya Mande Siti dan Rasyid jadi hidup berpisah. Akhirnya Rasyid meninggal di Tondano. Dalam usia 85 tahun, Mande Siti meninggal dunia dan Ia meninggal dirumah cucunya dikampung Gasan dan ia dimakamkan dengan upacara militer di Taman Makam Pahlawan Lolong, Padang. Akhirnya Siti Manggopoh dinobatkan sebagai pahlawan Nasional.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam kenal, salam literasi. Terus berkarya di tengah Pandemi.

23 May
Balas

Salam kmbli pak..mksih pak

23 May



search

New Post