Ali Mutasar, M.Pd.

Di lahirkan di Lubuk Basung pada tanggal 20 Agustus 1983, Anak bungsu dari 6 bersaudara, sekarang sebagai Guru Matematika di MTsN 12 Agam Prestasi Juara 1 Gur...

Selengkapnya
Navigasi Web
TEMPAT KOS (Tantangan Ke -33)

TEMPAT KOS (Tantangan Ke -33)

Sore harinya kami sudah siap-siap untuk berangkat ke Padang, dengan menyewa jasa travel. Setelah semua persiapan untuk berangkat akhirnya kami berangkat pukul 17.00, maklum karena masih punya bayi, banyak hal yang harus di persiapkan. Kami sudah dapat berita dari dokter Ris, bahwa nantik sesampai di Padang ada rumah kos yang disiapkan oleh dokter Ris. Informasi yang di dapat rumah kos tersebut tidak terlalu jauh dari rumah sakit M. Jamil, sehingga nantik istri dan bayi saya bisa tinggal di sana, sedangka saya bisa menemani putri sulung yang di rawat di rumah sakit.

Semua persiapan untuk kos sudah disiapakan mulai dari pakaian bayi sampai pakai dan peralatan untuk kos. Jam menunjukan pukul 18.25, waktu magri sudah tiba, kami baru sampai di Kayu Tanam akhirnya kami putuskan untuk shalat magrib disana. Di dalam perjalanan saya selalu membayangkan dimana tempat kos yang telah dicari oleh dokter Ris, kemudia saya juga tidak mintak terlalu detail alamatnya karena beliau juga sedang sibuk. Setelah shalat magrib kamu lansung berangkat di Padang, sesampai di rumah sakit jam menunjukan pukul 20.00, tetapi kami sudah punya niat, malam itu tidur ditempat kos dan paginya saya bisa mengurus Putri Sulung ke rumah sakit dan istri bersama biayi bisa tinggal di kos, jika ada kendala istri bisa bantu dan nenek bisa menemani bayi dtempat kos, semuanya itu sudah ada dalam pikiran kami.

Sampai di Padang, kami tidak tahu rumah mana yang akan kami naiki, akhirnya kami dua kali tersesat naik di rumah kos yang tidak dikenal. Setelah memperkenalkan diri dan menanyakan rumah kos yang telah di boaking oleh dokter Ris, ternyata salah. Setelah putar-putar kami juga belum menemukan rumah yang telah di boaking oleh dokter Ris, ada niat mau mencari tempat kos yang baru, tetapi takut juga untuk mengecewakan dokter Ris. Akhirnya kami tetap susuri jalan-jalan yang ada di belakang rumah sakit M. Jami Padang dan selalu bertanya dimana ada tempat kos. Di lihat jam sudha menunjukan pukul 21.00, sudah hampir satu jam bolak-balik menyusuri jalan dan gang yang ada di belakang rumah sakit M. Jami Padang.

Bayi kami sudah mulai rewel dan sudah mulai tidak bersahabat, akhir di putuskan untuk menelpon kembali dokter Ris. Setelah panjang lebar dokter Ris menjelaskan dan menceritakan secara detail rumah kos yang ia telah boaking. Akhir saya mengetahui dimana letak rumah kos yang di maksud. Tampa pikir panjang kami melajut ke rumah kos yang dituju, tak beberapa menit sampai dirumah kos yang telah di boaking oleh dokter Ris. Di luar dari pikirkan ternyata tempat kos yang di maksud adalah perumahan elit yang dilingkung pagar besi. Kamar tersebut vavilium tetapi memiliki kamar satu dan ruangan serta dapur dan kamar mandi, pokoknya cukup untuk keluarga kecil.

Setelah memperkenalkan diri dengan ibuk yang punya rumah, keluarga tersebut merespon positif kedatangan kami dan mereka sangat open sekali. Rumah ini di tempati jika ada keluarga dekatnya yang datang atau kerabat yang dirawat dirumah sakit. Rumah ini sebagai tempat penampungan bagi keluarganya atau kerabat yang ia kenal. Ibuk kos berprofesi sebagai pesiunan rumah sakit dan suami belia yang sudah meninggal dulunya bekerja sebagai karyawan PJKA dan anak dari beliau adalah teman oleh dokter Ris yang bekerja sebagai Apotker di rumah sakit. Setelah menanyakan berapa uang kos yang harus di bayar, da nada kesepakatan dengan tuan rumah akhir kami menyepakati bayarnya cuma perminggu, karena kami juga belum mengetahui berapa lama putri sulung akan di rawat.

Setelah mencek rumah yang di maksud, dan kami merasa nyaman tinggal disana, akhirnya malam itu kami sudah menepati rumah kos baru kami. Rumah yang berukuran 3, 5 x 6 m yang terdiri dari kamar yang berukuran 3m x 2,5m dan menpunyai halam yang yang berukuran 3m x 1,5m yang cukup untuk tempat menjemur kain serta rehat sebentar sambil menikmati cuaca. Malam itu kami tidak bisa tidur nyenyak, karena perubahan cuaca dari tempat dinggi ke tempat yang panas, dan juga nyamuk tidak begitu bersahabat apalagi malam itu di kota Padang diguyur hujan lebat dan petir.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantap pak

02 Jun
Balas

Mksih buk

02 Jun



search

New Post