TERNODANYA CINTA SUCI (Tantangan Ke 102)
Persiapan untuk lebaran idul adha sudah siap, semua orderan sudah disiapkan hanya tinggal ole-ole yang akan dibawah pulang kampung. Assalamualaikum .ujar Dodi suami dari Eni, Walaikum salam ujar eni dari dalam rumahnya. Tampa duduk dan bukak sepatu yang terpasang dikakinya, Dodi bertanya tentang mobil yang biasa Eni pakai. Eni kemana mobil satu lagi? Eni menjawab tampa beban dipinjam oleh Wahyu da. Wahyu adalah adik kandung dari Eni, biasanya setiap ada masalah keuangan serta meminjam mobil untuk membawa keluarganya yang menjadi langganan adalah Eni. Dodi langsung naik pitan dan marah-marah sama Eni, kerana Dodi menganggap keluarga Eni selalu menyusahkan dia selama ini. Eni tidak pernah menyangka bahwa Dodi akan maran seperti ini dalam hati Eni.
Tampa pikir panjang, Eni langsung mengambil gawainya dan menghubungi Dodi serta memerintahkan untuk segera mengantar mobil itu kembali. Tak selang berapa lama Wahyu datang mengatarkan mobil yang ia pakai. Eni mencari alasan agar Wahyu tidak mengetahui masalahnya dengan suaminya. Tampa pikir panjang mobi yang dibawa oleh Wahyu langsung di parker digarasi, setelah itu Wahyu langsung pamit dengan wajah yang tidak bersahabat, tetapi Eni tidak memikirkan hal itu. Perdebatan terjadi antara Eni dan Dodi, sebenarnya Eni banyak yang akan disampaikan sama Dodi. Dalam hati Eni, ini kesempatan yang pas untuk menyelesaikan masalah. Sudah hampir 6 tahun perasaan Eni bahwa Dodi sudah berubah terhadap dirinya. Setelah dicek banyak kabar yang menyampaikan sama Eni bahwa Dodi punya pilihan lain selain dirinya. Rumah tangga yang sudah ia bina selama 15 tahun, tetapi akhir-akhir ini sikap Dodi terhadap dirinya sudah keterlaluan batas. Buktinya hari ini Dodi marah-marah kepadanya masalah sepele menurutnya.
Kesempatan itu tidak disia-siakan Eni. Eni menanyakan tentang cerita selama ini yang juga pernah ia bahas. Biasanya Dodi selalu berkilah dengan hal ini, tapi hari ini Dodi marah-marah selama ini baru kali ini Dodi marah terhadap dirinya. Dalam diri Eni, ternyata betul Dodi sudah berubah dan ia tidak mencintainya dan anak-anaknya. Seluruh barang Eni naikan keatas mobil, dan Eni mengajak kedua putrinya untuk meninggalkan rumah mewah ini. Dalam perjalanan baru kira-kira 1 km, teringat dalam diri Eni, bahwa ia dulu tidak membawa apa-apa, mobil ini adalah milik suaminya karena suaminya berasal dari keluarga berada serta kalangan menengah ke atas. Eni memutar kembali mobilnya, ia tidak mau dituduh suaminya serta mertuanya wanita yang harap kekayaannya. Akhirnya Eni mengantar mobil itu kembali pulang dan ia mintak tolong diantar sama sopirnya untuk pulang kampung bersama anak-anaknya karena ia tidak ingin lagi melihat wajah Dodi yang sudah menyakitimu. Bersambung.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kapan se masuk gurusiana pak...Aplikasi ilmu M.Pd nya ya pak.Salam literasi..
ha,.ha ibuk...betul buk,..mksih sudah mampir...salam literasi
Tulisan keren. Tuntunan untuk kita Pak Ali. Salam literasi, sukses selalu.
mksih pak
sedih banget. Salam literasi
salam juga buk
hehe seru pak...
mksih pak