Pagi ini seluruh panitia sibuk melaksanakan penyembelian hewan qur'ban. Seluruh masyarakat mulai dari persiapan kandang untuk hewan qur'ban sampai menyiapkan tempat untuk penyelesaian. Sudah menjadi tradisi di Nagari Kapeh panji bapak sibuk goro pelaksanaan penyembelihan hewan qur'ban sedangkan para ibuk-ibuk sibuk masak-masak untuk disajikan kepada para bapak-bapak yang bekerja yang sudah siap gotong royong. 

Makanan yang disajikan adalah masakan daging yang di ambil dari awal penyembelihan. Makana ini di tunggu-tunggu oleh anak-anak. Bercerita kembali tentang qur'ban, tahun ini Kapeh Panji menyembelih hewan qur'ban sapi sebanyak 23 ekor dan kambing sebanyak 3 ekor. Masyarakat tua, muda dan anak-anak semangat dalam melaksanakan penyembelihan hewan qur'ban. Sebanyak 16 sapi sudah siap disemblih, semuanya berjalan lancar dan jika ada sapi yang mulai setres tapi masih bisa di atasi oleh masyarakat. Iwan adalah pemuda handalan untuk masalah penungkaian hewan qur'ban. Yang lain tidak ada yang berani, jika ditanggah Iwan tidak ada yang tidak bisa.

Iwan adalah pemain inti masalah menugkaian hewan qur'ban. Sapi ke 17 membuat panitia kalut dan putus asa, karena sapi yang tinggal sebanyak 7 ekor tidak ada yang mau disemblih. Ketujuh sapi tersebut mulai melapiaskan emosinya, dia tidak mau untuk di ajak kompromi. Panitia mulai kebablasan segalanya cara sudah dilakukan tetapi sapi tidak mau diajak kompromi, bahkan panitia sudah menghubungi pawang sapi tersebut, karena kesibukan pawangnya tidak bisa datang.

Setelah pikir panjang, panitia lain belum mau untuk mendekati sapi tersebut, karena sapi tersebut segala jurus di gunakan untuk mengusir orang yang mendekati. Iwan yang terkenal berani dan punya tak-tik untuk melumpuhkan sapi. Akhirnya Iwan dengan semangat yang luar biasa,  bisa melumpuhkan sapi tersebut untuk disemblih. Iwan mengunakan jurus yang tidak terpikirkan oleh orang lain, Iwan bukan tahu tak-tik terapi bisa mempraktekan langsung. Akhirnya seluruh sapi 23 dan kambing 3 bisa dikumpulkan oleh pantia. Menjelang zuhur sapi yang 23 dan kambing 3 ekor bisa dilumpuhkan. Iwan dalam menuangkai tidak mengunakan kaki sapi tetapi dengan mengikat perut sapi tersebut.  Sehingga sapi tidak bisa melakukan perlawanan dan sapi langsung tumbang. Bagi Iwan tidak ada yang tidak bisa, dia selalu ada cara serta mengetahui teknik dalam penyembelihan heran qur'ban yang liar. Dia dijukuluki orang yang super dan kuat jika dia tidak datang orang akan merasa kehilangan. Jika sapi masih tidak mau di ajak kompromi, maka penyembelihan dilakukan di mana dia mau. Akhirnya 7 sapi di lumpuhkan dikandang saja.