6 tahun telah berlalu, ini hari yang luar biasa, seolah semua terjadi begitu cepat, kenangan indahmu bersama bapak membuat bapak tersenyum mengingatnya, masih teringat dibenak bapak ketika sahabat-sahabat mudaku ini kelas satu dulu. Saat minggu-minggu pertama kalian datang di MIS KP dengan segala kepolosan dan keluguan dihantarkan oleh orang tua kalian ke sekolah.

Hari senin tiba, baju kalian terlihat rapi, baju kalian yang putih terlihat cemerlang, celana kalian yang merah terlihat membara, tapi ketika selasa tiba, baju yang putih telah berubah warna, kecoklat-coklatan, terlihat dekil dan kusam tapi itu dulu, wahai anak-anakku.

ketika kalian belum bisa menulis, membaca dan berhitung dengan baik. Ketika kalian masih suka menangis di kelas karena ditinggal orang tua kalian, ketika masih ada pipis dicelana, bermain air hujan ketika hujan turun, masih suka mengejek teman sekelasmu.

Dan sekarang kalian semua, anak-ankku semua telah berubah menjadi sosok yang lebih dewasa, kalian menjadi pribadi-pribadi yang hebat, generasi yang cerdas, anak-anak yang luar biasa “selamat naaaak” Bapak bangga menjadi guru kalian selama 6 tahun, bapak telah banyak belajar dari kalian, belajar menjadi guru yang lebih baik, belajar menjadi orang tua yang lebih sabar, belajar untuk memahami kepribadian kalian, ini sungguh luar biasa.

Anak-anakku semua, hari ini adalah tangga awal untuk meraih mimpi yang lebih tinggi, menggapai angan yang lebih besar, teruskan perjuangan kalian, ini langkah awal menuju perjuangan yang lebih berat, tantangan kedepan jauh lebih berat dari apa yang pernah bapak rasakan, bapak yakin bahwa kalian bisa lebih baik dari bapak, kalian mampu mewujudkan cita-cita mulia kalian. Bapak rindukan itu anak-anakku sekalian. Bapak tunggu kabar keberhasilan dan kesuksesan kalian dikemudian hari

Anak-anakku, putra-putriku, sahabat-sahabat mudaku yang bapak sayangi dan dicintai.

Bapak tak ingin dengar kabar kegagalan kalian, untuk itu teruslah maju dan pantang surut mundur kebelakang, belajarlah dengan lebih baik, hormati, dan cintai orang tua kalian, jangan buat bapak dan orang tua kalian bersedih dan menangis karena sifat dan kegagalan kalian nanti.

Jadikan lisan kalian, lisan yang indah dalam berucap, anak yang santun dalam bertindak, tundukkan pandangan kalian, jangan pernah sombong dengan apa yang kalian miliki, jadilah kalian putra-putri kebanggaan bapak dan orang tua kalian, jadilah putra-putri terbaik bangsa ini.

Selamat jalan naaaak, semoga tiap langkah kalian selalu diiringi dengan kesuksesan, doa bapak menyertai kalian, manfaatkan masa remaja kalian sebelum datang masa tua, manfaatkan masa lapang kalian sebelum datang masa sempit. Yakinlah, bahwa kalian akan mampu mempersembahkan yang terbaik untuk orang tua dan orang-orang yang kalian sayangi dalam kehidupan ini.

Selamat jalan, selamat berpisah anak-anakku tercinta, do’a bapak akan selalu menyertai perjalanan kalian, “ Allahummajalna wa awlaadanaa min ahlil ilmi wal khoiiir, walaa taj’al iyyahum min ahli syirri wadhdhoiiir, robbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah wafil akhiroti hasanah wakina azaa bannar, walhamdulillahi robbil aalamiiin”.

Puruk Cahu, 10 Mei 2018

Ali Muttaqin

Tulisan ini bapak persembahkan untukmu wahai anak-anakku

Adinda Zahra Nurfadilla

Amanda Almira Soraya

Anita Feronika

Annisa Nursafitri

Atira Miftahul Jannah

Aulia Adari

Ayattullah Komaini

Ayudya Karen

Diffa Humayra

Gilang Perdana Cahyadi

Hanifah Hasan Rosyidah A. Q

Junnela Duwiyani

M. Akbar Radani

M. Abdullah Karim Husein

M. Aisel Noch

M. Rafi

M. Rafi Ahsan

M. Syafwat Raihani

Maysarah

Nayla Zakia Dermawan

Nezza Ghefira Dinava

Rusmawati

Salsabila Fitrihayani

Zahra Aulia Ulpa