Corona dan daring
Dunia ditimpa petaka covid 19 atau lebih dikenal virus corona termasuk di kabupaten tanah datar . Jumlah Orang dalam pemantauan 175 orang, pasien dalam pengawasan 3 orang dan positif Covic 19 satu orang. Untuk menjaga keselamatan bagi siswa dan pelajar maka proses belajar mengajar secara langsung di tukar dengan sistem daring. Siswa diliburkan sejak tanggal 20 maret 2020 dan belajar dirumahkan. Daring proses belajar mengajar jarak jauh dengan menggunakan IT seperti WhatsApp dan google.
Namun ada yang menarik dalam sistem daring pertama masih ada guru yang belum mempunyai alat IT tersebut. Memang agak aneh namun kenyataan dari evaluasi yang dilaksanakan. Kedua tidak semua orang tua dan anak mampu menyelesaikan tugas. hal ini disebabkan semua mata pelajaran memberikan tugas sehingga kerepotan. Padahal masa corona harus memperbanyak istirahat dan menjaga makanan demi menjaga imun tubuh
Karena banyaknya tugas ada siswa yang stres hingga tujuan pembelajaran tidak terwujud. Seharusnya pembelajaran melalui daring menumbuhkan sikap dan karakter siswa seperti kejujuran sosial dan sikap keagamaan. Siswa dituntut untuk mempertahankan nilai agama untuk ibadah berdoa. Jika masa isolasi dan sosial distancing masih dibebani tugas pembelajaran maka besar kemungkinan beban itu membuat siswa frustrasi dsb
Harapan saya kepada pengambilan keputusan agar mampu mencari solusi daring dengan tidak terlalu membebankan. Cukup kegiatan positif dan punya nilai agama dan nasionalisme.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Corona memaksa guru menjadi pembelajar sepanjang hayat.