CERITA IMAJINASI

Oleh. Alina Said, S. Pd.

Selama ini sering kita beranggapan bahwa cerita imajinasi  identik dengan cerita yang berupa dongeng, legenda , mitos , fabel serta dengan cerita rakyat, demikian juga dengan cerita narasi. Kita beranggapan kedua bentuk cerita tersebut adalah sama berupa daya khayal yang bersifat rekaan. Namun sesungguhnya kedua cerita tersebut adanya perbedaan. Perbedaannya adalah jika kita beranggapan bahwa mitos, legenda,fabel serta cerita rakyat adalah berbentuk cerita imajinasi. Tetapi cerita imajinasi tidak selamanya termasuk cerita rakyat, legenda dan mitos. Perbedaannya terdapat pada cerita ‘’ Sangkuriang” atau “ Pergi berlibur ke Bulan Bersama Ibu ” meskipun keduanya termasuk cerita Imajinasi. Namun karena di dalam cerita “ Sangkuriang” ada melibatkan fakta yang terjadi dengan latar tempat sedangkan “ Pergi Berlibur ke Bulan Bersama Ibu “ sepenuhnya dihasilkan dengan imajiansi dan rekaan. Pembayangan aktivitas pergi bersama  dengan pergi ke bulan, suatu tempat yang mustahil dicapai seorang anak. Demikian juga dengan teks fantasi

Oleh sebab itu, cerita imajinasi dapat mengisahkan cerita zaman dahulu dan zaman sekarang contohnya cerita pada “ Sangkuriang “ dan “ Pergi Berlibur ke Bulan Bersama Ibu “. Adapun unsur – unsur cerita Imajinasi tersebut adalah : 1). Adanya keajaiban dan keanehan atau kemisteriusan, maksudnya adalah pada cerita terdapat keanehan yang terjadi pada tokoh misalnya ; Putri Duyung, atau ‘’ Kekuatan Ekor Biru Nataga”, 2). Ide cerita, ide cerita terbuka terhadap daya khayal penulis, tidak dibatasi oleh realita atau kenyataan. Tema fantasi adalah magic supranatural. 3). Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan lintas waktu). 4). Tokohnya unik . tokoh berwatak memiliki ciri –ciri yang tidak ada dalam kehidupan sehari - hari. 5). Tokoh memiliki kesaktian – kesaktian tertentu. 6). Menggunakan bahasa yang bersinonim dengan emosi yang kuat,ekspresif dan sangat menonjol dan beragam.

Selanjutnya untuk menulis cerita Imajinasi, narasi dan fantasi ada struktur yang bisa membantu kita untuk bisa mengembangkannya menjadi sebuah teks cerita yakni;

1). Orientasi, yakni pengenalan tokoh bagian dalam meliputi cerita seperti tema, latar, alur kepada pembaca contoh dalam paragraf. Tiga rumah bergaya kerucut. Ketika aku memandanginya satu persatu. Ternyata rumah itu memiliki model yang sama. Hanya satu hal yang membedakan rumah itu. 

2). Komplikasi, ceritanya dimulai dari awal hingga puncak permasalahan contoh paragrafnya , laut yang tenang dan berwarna biru muda kehijauan, bergelombang berbuih. Gerakan itu menandakan sedang ada terjadi d dunia samudera. Aku harus memeriksa apa yang terjadi. Aku tak ingin melihat warga bumi terluka karena pertempuran samudera.

3). Resolusi, yakni penyelesaian suatu masalah pada cerita. Bagian penentu akhir cerita mengarah kepada apakah akhir kisah tokohnya mengalami  kebahagiaan atau kesedihan. Contoh pada paragraf; Setelah saya menyebutkan semua prilaku baik yang telah saya lakukan. Pintu terbuka dan tanpa diduga saya su dah berada di depan meja belajarku.

Berikut contoh cerita fantasi disajikan dalam bentuk video ..

==========================================================

Gurusianer menulis hari_171

Tagur_h19

MGI