KEINDAHAN MAKNA KONOTASI DALAM TULISAN PUISI
Oleh. Alina Said, S.Pd.
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia kita mengenal makna denotasi dan konotasi pada sebuah bentuk tulisan. Kedua makna tersebut muncul dengan tujuan untuk menyampaikan suatu maksud tertentu dan memiliki makna yang berbeda, yakni makna denotasi mengacu kepada makna sebenarnya sesuai referen, sedangkan makna konotasi tidak selalu mewakili makna yang sebenarnya. Makna tersebut berupa makna tambahan yang memiliki nilai rasa tertentu, yang sering digunakan oleh kita dalam kehidupan sehari - hari, baik lisan maupun dalam bentuk tulisan.
Untuk itu dalam tulisan penulis pada tantangan hari ini, penulis akan mencoba menguraikan bagaimana keindahan makna konotasi dalam bentuk tulisan sebuah puisi.
Jika kita telaah masalah puisi, ragam bahasa yang digunakannya adalah ragam bahasa lisan yang banyak menggunakan makna konotasi dan dapat kita lihat dari intonasi dan relasi sosial ( kepada siapa makna itu ditujukan ). Sedangkan pada ragam bahasa tulisan dapat kita temukan dalam jenis tulisan nonformal seperti ( puisi, cerpen dan novel). Makna konotasi bukan saja dapat digunakan pada ragam bahasa nonformal saja, melainkan pada ragam formal yang berupa pengetahuan juga bisa kita gunakan seperti pada judul kepala berita di bawah ini.
* Dua Warga Bulelang tewas Terseret ombak.
* Tujuh Hari Wafatnya Gusdur, Doa di Mana- Mana.
Kedua kalimat berita tersebut memiliki perbedaan kata yaitu tewas dan wafat. Kata wafat ditujukan untuk orang yang meninggal dan memiliki gelar kehormatan. Sementara kata tewas mewakili sebuah nilai rasa yang bermakna konotasi, untuk seorang yang meninggal dengan cara yang tragis atau sangat menyedihkan.
Demikian juga halnya pada sebuah bentuk tulisan puisi. Pada tulisan puisi, makna konotasi umumnya dibentuk dari kata -kata yang bermakna kiasan yang tujuannya untuk menimbulkan kesan nilai yang estetik ( sebuah keindahan).
Mari kita cermati contoh puisi " Surat dari Ibu " Karya Asrul Sani di bawah ini :
SURAT DARI IBU
*
Pergi ke dunia luas, anakku sayang
pergi ke hidup bebas !
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau.
**
Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas !
Selama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau.
***
Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang kesarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
boleh engkau datang padaku !
****
Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam !
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari.”
Bila kita analisis atau kita interpretasikan puisi di atas, barangkali kita sebagai pembaca akan bisa menginterpretasi dengan makna kata - kata yang berbeda - beda. Contohnya pada kalimat : " Pergi ke dunia luas, Pergi ke dunia bebas, Pergi ke laut lepas, dan Pergi ke alam bebas. Kalimat - kalimat tersebut dapat diartikan menjadi dua makna 1). Sebagai suatu perintah dari seorang Ibu kepada anaknya agar pergi meninggalkan rumah dengan tujuan mengusir sang anak. 2) Puisi tersebut bisa berkonotasi positif karena berisikan nasehat dari seorang Ibu pada anaknya agar mencari ilmu dan pengalaman untuk bekal hidup masa depannya. Oleh karena itu betapa kayanya bahasa kita dengan makna konotasi ( bahasa kiasan) dan patut rasanya perlu kita syukuri, sebagai pembendaharaan kata - kata Bahasa Indonesia.
Nah, berdasarkan contoh tersebut dapat kita simpulkan bahwa makna konotasi menempati posisi sebagai penambah keindahan sebuah puisi hingga puisi tersebut terasa hidup dan menarik dalam puisi. Kemunculan makna konotasi dapat dipengaruhi oleh penggunaan kata, sebagai berikut : 1) Kata yang bersinonim, 2) Penggunaan intonasi, 3) Lawan bicara, 4) Waktu. Keempat hal ini berperan dalam menciptakan makna konotasi jika digunakan dengan tepat. Namun karena makna konotasi berkaitan dengan emosi dan perasaan, seringkali maknanya diinterpretasikan berbeda oleh pembaca yang satu dengan yang lainnya. Betulkan pembaca ?
Demikian uraian singkat tentang keindahan makna konotasi pada tulisan puisi. Mudah- mudahan dapat bermanfaat khususnya buat penulis dan juga pembaca.
Suger,,11 Juni 2020
# Salam literasi
# Gurusuana menulis
# Stay at home.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terimakasih ilmunya ibu...
Ya, Bu..sama - sama Bu. Salam kenal.
Ya, Bu..sama - sama Bu. Salam kenal.
Terima kasih ilmunya ya???? Semoga bermanfaat, masih ingat saya Khan?????
Masih, Ibu Farida kan ..Salam