TAMANKU MULAI KEMBANG
Menulis buku merupakan keinginanku sejak lama, agar aku dapat menuangkan semua cerita yang ada dalam anganku. Aku akan membuat buku tentang berdirinya sebuah lembaga pendidikan di sisi sekolahku,
SMP N 4 Satap Karangjambu merupakan sekolah yang berdri di sebelah kelasku, berangkat dari keprihatinan teman-teman di SD Negeri 1 Sirandu, sehingga muncul gagasan berdirinya SMP N Satap. Hari itu aku bersama teman-teman di sekolahku bekerja keras untuk mewujudkan impian memiliki sebuah lembaga menengah pertama.
Berlatar belakang rendahnya angka melanjutkan pada tahun 2006 hanya 25 % dari pada tahun 2007 meningkat 33 %., sehingga walau gedung belum berdiri kami tetap siap bergerak untuk menata diri mengajar siswa baru kelas 1 SMP. Waktu itu. Istilah kelas 7 belum se trending sekarang.
Menyusun guru pengajar, menyediakan ruang kelas paling bagus untuk siswa SMP, dan sosialisasi ke sekolah-sekolah terdekat. Ada kesanggupan dari siswa dan orang tua untuk mengisi bangku-bangku kosong yang kami sediakan.
Menjelang hari pendaftaran ternyata 2-3-4 hari hingga seminggu tidak membuahkan hasil, sehingga kami harus bergerilya door to door untuk mendapatkan siswa. Gerakan kami tdak serta merta ditanggapi dengan baik oleh penduduk, banyak uacapan yang membuat merah kuping kami, “Sekolah koh dipaksa emang baju bisa minta?”. Aduuuh rasanya perih juga.
Selama 5 hari kami bergerilya ternyata ada respon positif siswa SD tidak melanjutkan pada tahun 2006 dan 2007 pun kami datangi agar mau mengisi kekosongan bangku yang kami sediakan.
Orang tua ternyata merelakan anaknya untuk sekolah, tapi bukan berarti mereka peduli terhadap kepentingan anak-anaknya yang membutuhkan seragam, sepatu dan kelengkapannnya. Sehingga anak pertama sekolah SMPN 4 Satap Karangjambu tidak berseragam mereka berkaos, berbaju dan bercelana apa adanya, bahkan selama 9 bulan mereka banyak yang harus menggunakan celana pendek dan panjang dari bahan LEVIS dengan sendal seadanya.
Setelah dibulan Oktober kami bingung karena siswa menanyakan pelaksanaan UTS. Sehingga untuk pelaksanaan UTS pertama pun kami harus pinjam soal sekolah tetangga untuk digandakan kemudian ditestkan, itu berjalan hingga pelaksanaan UAS semester I.
Mengasyikkan memang perjalanannya dan lembaga kami sudah mulai berumur, banyak perubahan, kepercayaan orang tua di desa Sirandu mulai tumbuh untuk menitipkan anaknya di sekolah kami. Ragam baju pun sudah mulai mencari-cari yang dipakainya enak, tidak panas dan tidak gatel, barangkali ini adalah taman yang mulai berkembang
DITULIS OLEH PESERTA SAGU SABU PURBALINGGA
GURU SDN 1 SIRANDU.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keihlasan yang menginspirasi...
Terima kasih Pak soderi Giving Me Never Give Up
Selamat berjuang saudaraku... Tak ada yang sia-sia jika kembang bermekaran. Peluh, darah, dan emosi adalah pemacu degup jantungmu untuk selalu berkarya. Tutup telingamu jika mendengar suara sumbang, karena sebenarnya mereka memujimu dengan karakter palsu. Sibak rintanganmu, dan teruslah maju.
Thanks for your support
Ojo dumeh sarjana bahasa inggris,nyusun kalimat2 nya pakai grammar bahasa inggris,menarik isinya,penuh "trukah",dan " si lumut (perintis)" ada didalamnya. Teruslah berkarya,untuk anak bangsa! GOOD LUCK!
Thanks bu salam semangat juga bu CICI
Bunga di taman itu telah tumbuh subur berkat pupuk-pupuk yang ada disampingnya,berkat air yang membasahinya,berkat sentuhan tangan-tangan halus setiap harinya.bahkan bunga itu telah kembang dan mengeluarkan aroma harum yang bisa saya rasakan. Teruslah berjuang guruku,karena tidak ada hasil yang sia-sia biarpun telah gagal sekalipun...
Terima kasih Isti kamu generasi literasi q, ikuti besama baca dan tulismu