# Tantangan Gurusiana Hari Ke-25.

Pukul 00:02 saya baru selesai sholat malam , Tiba tiba bunyi nada dering WA di handpon saya, setelah saya lihat ternyata masyaallah temen anggota Korp Detasemen Karya Darma Putra yang tinggal di Desa Sukajaya Bogor. Isinya dia menjerit minta tolong bantuan karena rumahnya hancur dilanda musibah tanah longsor yang amat parah didesa tersebut. Bergetar hati ini , air mata menetes dari kelopak mata yang udah rapuh renta ini, saya tidak bisa berbuat banyak akan hal ini. Dikarenakan saya juga memiliki keterbatasan ekonomi juga saat ini, tetapi saya masih berusaha keras gimana caranya temen patriot ini bisa bertahan hidup ditengah tengah reruntuhan tanah longsor di desa itu. Namanya Deri , memang sudah lama tinggal didesa itu, meskipun dia terdampak musibah , ia terus memikirkan tentang kesatuanya meski tanpa gaji dari pemerintah semisal saya.

Tetapi jiwa kesetia kawanan saat ini sudah diambang punah , karena apa? Deri berteriak minta tolong ke teman teman senior , satupun tidak ada yang perduli akan hal ini. Masalah ini saya tuliskan walau dengan tetesan air mata dan doa semoga temenku ini bisa sabar dalam menghadapi ujian hidup ini. Sudah satu bulan lebih dia tidak ada tempat untuk tinggal dan tidur bersama anak istrinya. Yaa Allah kuatkanlah hambamu ini , akhirnya aku tawari dia ikut kerja di sebuah keluarga yang dimana keluarga ini membutuhkan asisten rumah tangga untuk bantu bantu bersih rumah dan lain lain. Saya bilang gajinya cuman Rp 2 juta rupiah , yaa lumayanlah bisa untuk bertahan hidup dengan keluarganya. Saya sarankan ambil kerjaan ini siapa tau Allah kasih jalan lain lantaran ikut kerja di rumah pengacara ini.

Yang menjadi beban pikiran saya adalah , kenapa sih sesama anggota di Bataliyon ini kok tidak ada rasa belas kasihan , bahkan temanya minta tolong saja tidak digubris sama sekali..Yaa Allah,,.inikah jiwa Korsa sesama prajurit komponen Cadangan TNI. Jantung hati saya berdegub kencang melihat dan merasakan sendiri keluhan temanku ini. Semoga Saya ,istri dan teman MediaGuru mau menyisihkann rejekinya untuk hal ini. Sungguh saya tidak tega mendengar dia bercerita tentang musibah tanah longsor yàng menimbun rumahnya . “pak haji boleh minta bantuan kah,” kata Deri. “ Apa yang bisa saya bantu Der “ tak lama kemudian dia bercerita tentang kejadian demi kejadian didesa Sukajaya tanah longsor. Dia bahkan ingin menemui saya di daerah Cipete Jaksel aja nggak bisa. Karena tidak ada uang samasekali maka ada sedikit rejeki buat dia untuk mencari usaha lagi dan membuat rumah tingggal bersama anak istrinya , sementara ini istri dan anaknya tinggal bersama saudaranya. Terkadang Deri kalau malam tidak bisa tidur akibat trauma musibah ini. Semoga banyak orang yang membantu saudara sàudara kita di sana ,,aamiin