Ali Santoso

Nama saya Ali Santoso, saya lahir di Kota Lumajang. Saat ini saya tinggal di Jakarta menekuni bisnis kuliner bersama istri dan teman-teman. Menulis jadi h...

Selengkapnya
Navigasi Web
TIGAPULUH HARI MENULIS KARENA ALLAH TERTANAM JUTAAN DZIKIR SIRR DI HATI

TIGAPULUH HARI MENULIS KARENA ALLAH TERTANAM JUTAAN DZIKIR SIRR DI HATI

 

 

Bismillahirrohmanirrohiim..Ala bidzikrillahi tatmainul qulub , “ Sesungguhnya terus menerus mengingat Allah menjadikan hati ini sangat tenang” .  

Menulis dan berdzikir adakah makna yang terselipkan dikalimat tersebut,,? Selesai memasak pagi ini saya duduk di ruang tamu , sembari beres beres meja karena baru saya dan istri selesai makan .  Sudah terasa kenyang saya duduk di kursi kecil sambil menghela nafas panjang, “ Alhamdulillahirrobil alamiin terimakasih yaa Allah engkau telah turunkan kenikmatan lahir dan kenikmatan batin didunia ini kepada hambamu ini”.      Adapun hakekat dzikir sesungguhnya ini yang akan saya sampaikan dibawah  ini.

SATU KALI DZIKIR SIRR SEBANDING DENGAN 35 JUTA DZIKIR LISAN

Jika Asma Allah diucapkan sekali saja dengan lisan, itu disebut dzikir (mengingat) lisan, namun jika Nama Allah diingat dengan hati, 

maka itu akan sebanding dengan dengan tiga puluh lima juta ucapan-ucapan (dzikir) lisan. Itulah dzikir hati atau dzikir sirr.

Ada 35 juta pembuluh darah dalam tubuh, dan semua terhubung ke jantung. 

Jika Nama Allah diucapkan bahkan sekali saja (dengan hati) 

maka semua yang mengalir mengucapkan juga.

Rasulullah saww bersabda, 

“Wahai Abu Dzarr! Berzikirlah kepada Allah dengan zikir khamilan!”, 

Abu Dzarr bertanya : “Apa itu khamilan?”

Sabda Rasul : “Khafi (dalam hati)” (Mizan al-Hikmah 3 : 435)

TAHAP pertama zikir adalah zikir lisan. 

Kemudian zikir kalbu yang cenderung diupayakan dan dipaksakan. 

Selanjutnya,

 zikir kalbu yang berlangsung secara lugas, tanpa perlu dipaksakan. 

Serta yang terakhir adalah 

ketika Allah sudah berkuasa di dalam kalbu disertai sirnanya zikir itu sendiri. 

 

Inilah rahasia dari sabda Nabi saw : 

 

” Siapa ingin bersenang – senang di taman surga, perbanyaklah mengingat Allah”

 

TANDA bahwa sebuah zikir sampai pada sir 

(nurani yang terdalam yang menjadi tempat cahaya penyaksian) adalah 

ketika pelaku zikir dan objek zikirnya lenyap tersembunyi. 

Zikir Sir terwujud ketika seseorang telah terliputi dan tenggelam di dalamnya. 

Tandanya, apabila engkau meninggalkan zikir tersebut, ia takkan meninggalkanmu.

Zikir tersebut terbang masuk ke dalam dirimu untuk menyadarkanmu 

dari kondisi tidak sadar kepada kondisi hudhur (hadirnya kalbu). 

Salah satu tandanya, 

zikir itu akan menarik kepalamu dan seluruh organ tubuhmu 

sehingga seolah–olah tertarik oleh rantai. 

Indikasinya, 

zikir tersebut tak pernah padam dan cahayanya tak pernah redup.

Namun, 

engkau menyaksikan cahayanya selalu naik turun, 

sementara api yang ada di sekitarmu senantiasa bersih menyala. 

Zikir yang masuk ke dalam sir terwujud dalam bentuk diamnya si pelaku zikir 

seolah–olah lisannya tertusuk jarum. 

Atau, 

semua wajahnya adalah lisan yang sedang berzikir 

dengan cahaya yang mengalir darinya.

 

KETAHUILAH, 

setiap zikir yang disadari oleh kalbumu didengar oleh para malaikat penjaga. 

Sebab, perasaan mereka beserta perasaanmu. 

Di dalamnya ada sir sampai saat zikirmu sudah gaib dari perasaanmu 

karena engkau sudah sirna bersama Tuhan, zikirmu juga gaib dari perasaan mereka.

 

Kesimpulannya, 

berzikir dengan ungkapan kata–kata tanpa rasa hudhur (kehadiran hati) disebut zikir lisan, berzikir dengan merasakan kehadiran kalbu bersama Allah disebut zikir kalbu, 

sementara berzikir tanpa menyadari kehadiran segala sesuatu selain Allah 

disebut Zikir Sir. 

Itulah yang disebut dengan Zikir Khafiy.

Allah SWT berfirman: 

“Dan berzikirlah kepada Tuhanmu dalam hatimu (nafsika) 

dengan merendahkan dirimu dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara 

di waktu pagi dan petang dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai” 

(QS 7 : 205)

 

REZEKI lahiriah terwujud dengan gerakan badan, 

REZEKI batiniah terwujud dengan gerakan kalbu, 

REZEKI sir terwujud dengan diam, 

sementara 

REZEKI akal terwujud dengan fana dari diam 

sehingga seorang hamba tinggal dengan tenang 

untuk Allah dan bersama Allah.

 

Nutrisi dan makanan bukanlah konsumsi rohani, melainkan komsumsi badan. 

Adapun yang menjadi konsumsi rohani dan kalbu adalah 

mengingat Allah Zat Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.

 

Allah SWT berfirman, 

“Orang–orang beriman dan kalbu mereka tenteram 

  dengan mengingat (zikir kepada) Allah.” 

Demikianlah secuil ilmu yang kala itu saya dapatkan dari guru guru Thoriqoh di pesantren PETA ( PESULUKAN THORIQOT AGUNG ) kabupaten Tulungagung dan pesantren Tambak Beras jombang ketika saya mengikuti pengajian ahad pon di Masjid Al Muhibbin dengan pemateri dari Kh Jamaluddin ahmad. Semoga apa yang saya share pada hari ini menjadi pengingat bagi saya pribadi dan para pembaca umumnya , sehingga kita sama sama dimudahkan oleh Allah dalam urusan dunia dan akhirat ,,Aamiin.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, paparan luar biasa. Semoga lisan ini basah dengan zikir. Sukses selalu dan barakallahu fiik

17 Jan
Balas

Terimakasih bunda ,"semoga setiap detak jantung nafas kita " selalu ingat Allah.

17 Jan
Balas



search

New Post