Aliyah Faizah, M.Pd.I

Aliyah Faizah, M.Pd.I. Kepala TK Putra Cendekia Kota Pasuruan. Guru PAI SMA Shalahuddin Kota Pasuruan &nb...

Selengkapnya
Navigasi Web
HMMM UNYU-UNYUUU
Lomba inovatif di Puskesmas Karang Ketuk Pasuruan

HMMM UNYU-UNYUUU

"Hadirin yang kami hormati, marilah kita saksikan penampilan Senam Cuci tangan dan Puisi Secerah Mentari." "Kita berikan tepukan meriah pada anak-anak dari TK Putra Cendekia." Mendengar nama sekolahnya disebut, anak-anak mulai menyiapkan diri untuk tampil. Sebelum memulai tampilnya sang pemimpin melihatku dengan tatapan yang berrmakna. Seolah mata itu bertanya "Sekarang tah dimulai, Bu?" Spontan sebagai gurunya pun aku mengangguk.

Senam cuci tangan pun dimulai.Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan puisi. Aplaus dan tepuk tangan hadirin membuat anak-anak semangat. Walaupun acara itu sudah terlalu mundur dari jadwal semula pukul 12.00 ke pukul 14.30. Dengan satu alasan karena juri belum datang.

Saat ending para hadirin bertepuk tangan tanda penampilan sudah usai. Karena tepukan para hadirin itulah mereka turun dari panggung. Padahal masih belum ditutup dengan salam. Setelah masuk beberapa langkah, salah satu juri memanggilnya. "Anak-anak, silakan ambil kuenya." "Terima kasih, Pak." sahut mereka. Setelah mengambil kuenya, sang pemimpin ingat kalau penampilannya tadi belum ditutup salam. Secara spontan dia mengucap "Memberi salam, Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh". Seketika itu semua yang hadir tertawa lebar. Dengan kepolosannya anak-anak ikut tersenyum lebar. Para hadirin semakin tertawa terpingkal- pingkal melihat kepolosan, kejujuran dan kelucuan mereka yang menggemaskan.

Setelah makan kue, anak-anak ditanya oleh salah satu juri. "Apa cita-cita kalian nanti?" "Siapa yang ingin menjadi dokter?" Maklum karena jurinya seorang dokter. Anak-anak pun berebutan menjawab, "Saya, Pak." "Pak, saya jadi Polisi Wanita." Salah satu anak menyeletuk. Juri pun balik bertanya, "Apa tugas polisi?" "Menyeberangkan anak-anak sekolah ya?" "Tidak Pak. Yang menyeberangkan anak-anak sekolah pak satpam." Spontan juri dan petugas puskesmas tertawa.

Tak dapat dipungkiri, apa yang dilihat dan dialami anak-anak akan terekam dalam otaknya. Kalau kita salah dalam mendidiknya maka selamanya akan salah. Kalau kita mendidik mereka dengan benar maka selamanya akan benar. Maka, hati-hatilah kita sebagai orang tua dalam mendidik mereka. Karena anak kita dilahirkan bagai kertas putih yang bersih. Orang tualah yang turut mengisinya dengan tulisan. Seperti dalam Hadist Rosuluĺloh SAW. disebutkan. " Bahwa anak dilahirkan dalam keadaan suci bersih, maka orang tualah yang menjadikan anak itu, Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi."

Bagaimana dengan kita sebagai orang tua? Mari kita berikan anak-anak kita pendidikan yang benar sesuai dengan Firman Allah dalam surat At-Tahrim ayat 6 yang Artinya : " Pelihara dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka". Anak adalah amanah Allah yang diberikan kepada kita. Mari Ayah, Bunda kita didik dan rawat mereka sesuai ajaran agama kita. Mereka terlahir fitrah(suci). Sudah seharusnya kita jaga kesucian mereka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

masih tahap belajar bucik

17 Dec
Balas



search

New Post