Liburan kali ini aku memutuskan untuk pulang kerumah mertua terlebih dahulu karena tiket bus arah pantura (kampung halamanku) sudah full booked. Aku memutuskan naik bus karena suami tidak ikut pulang, untuk menyetir mobil sendiri juga belum mahir.

Sebelum adzan maghrib berkumandang, bus mulai melaju meninggalkan kota perantauan diiringi hujan deras dan kilat menyambar dilangit. Bismillah... semoga perjalanannya dilancarkan, doaku dalam hati.

Baru jalan sekitar 2 kilometer, di bangku belakang terjadi keributan kecil, ternyata atap bus rembes, airnya pun menetes membasahi penumpang. Setelah dilihat oleh kondektur bus, penumpang akhirnya dipindah ke bangku lain. Untung masih ada yang kosong. Mudah-mudahan atap diatas kursiku tidak rembes, doaku!

Doaku tidak diijabah, ternyata beberapa atap bus memang bocor, sepertinya dari pembuangan ac, baru saja mata akan terpejam tiba-tiba tes.. tes... air menetes dari atap. Jadilah selama perjalanan sangat tidak nyaman karena harus terus bergeser menghindari tetesan air.

Memang agak ragu ketika memesan tiket bus jenis ini, karena memang sudah lama tidak di perbaharui sparepartnya. Tapi mau gimana lagi? bus lain sudah full semua.

Pas adzan subuh aku sampai di terminal Purworejo, 10 menit kemudian jemputan datang.

Alhamdulillah sampai dirumah mertua, beliau sudah bangun, bahkan masakan sudah ada beberapa yang matang. Mertuaku menjual berbagai makanan matang ke pasar untuk sarapan para pedagang. Karena aku dari perjalanan jauh, tanpa bantu-bantu terlebih dahulu aku tinggal menyomot makanan yang sudah matang.

Mertuaku menyayangiku seperti putri kandungnya sendiri, kadang suka malu sendiri masih belum benar jadi menantu. Selamat hari ibu mertuaku 😘