Di Indonesia merokok sudah seperti budaya, menyebar di seluruh kalangan masyarakat baik kalangan atas, menengah maupun kebawah. Dari kalangan atas misalnya pengusaha dan pejabat pemerintah, dari kalangan menengah seperti PNS,pendidik bahkan siswa pun sering kedapatan merokok dikamar mandi sekolah. Di kalangan bawah orang-orang miskin yang bahkan untuk makan saja susah tapi mereka justru menjadi penikmat rokok

Pemerintah secara bertahap mempersulit pecandu rokok dengan cara menaikkan cukai rokok yang tentu saja berimbas pada melejitnya harga rokok, dalam sebuah artikel di internet dikatakan bahwa pemerintah akan menaikkan harga rokok menjadi dua kali lipat lebih mahal. Tentu kita harus mendukung dan membantu kebijakan tersebut agar orang-orang mulai mengurangi kebiasaan merokok mereka.

Pertama dengan mahalnya harga rokok, orang akan berfikir untuk membeli sesuatu yang lebih bermanfaat dan lebih murah daripada harga rokok. Karena harga rokok sudah setara dengan dua porsi nasi padang yang bisa mengganjal perut dari pagi sampai siang.

Kedua dengan alasan kesehatan tentu merokok harus dilarang. Seperti fenomena yang terjadi disekeliling kita, asap rokok adalah polusi yang sangat berbahaya baik bagi yang merokok ataupun orang-orang disekelilingnya. Tidak sedikit kasus bayi yang baru beberapa minggu lahir meninggal akibat menghirup asap rokok. Bahaya untuk penghisap rokokpun tak kalah mengerikan, beberapa dari mereka terserang infeksi paru-paru, jantung,impotensi bahkan ada yang sampai meninggal karena kanker nasofaring. Untuk itu marilah kita bersama-sama membangun budaya sehat tanpa rokok.

Disatu sisi saya tidak setuju jika merokok itu dilarang, karena berakibat hilangnya mata pencaharian para pekerja pabrik rokok yang menggantungkan hidupnya pada rokok. Saya pribadi pernah bekerja di sebuah pabrik rokok selama 7 tahun. Dengan bekerja di pabrik rokok sudah tentu sangat membantu keadaan ekonomi keluarga saya. Selain itu perusahaan-perusahaan rokok juga menyuplai dana yang sangat besar untuk beasiswa di bidang pendidikan dan olahraga.

Saya berharap masyarakat dapat memilih mana yang terbaik untuk diri mereka sendiri.