Salah kaprah literasi
Gema literasi menggaung kemana-mana. Menembus tembok birokrasi yang angkuh. Kesombongan itu jatuh pada sebuah tren baru. Bagaimanapun jaman terus berjalan. Peduli atau tidak sikap kita harus tawadhu mengikuti. Walau kadang ada yang mengganjal hati.
Era baru memang menuntut cara baru. Dan cara baru membentuk kebiasaan atau budaya baru. Tidak mengikuti akan membuat kita terpental dalam pusaran waktu. Tergilas dan akhirnya ditinggalkan. "Eling lan waspada" terhadap perubahan waktu. Begitu orang tua kita mengingatkan. Bahkan sejak seribu tahun lalu Ali ra berpesan agar kita mendidik anak sesuai zamannya. Saran agar kita mengikuti perkembangan.
Era ini banyak disebut sebagai era industri 4.0. Dan generasi yang lahir pada era ini disebut generasi Z. Apapun namanya ada tuntutan berbeda dalam setiap masa. Tuntutan terbentuk karena kebutuhan yang berbeda. Terutama dalam kebutuhan kerja.
Muncullah jawaban, salah satunya adalah literasi. Sebuah metode pembelajaran baru untuk memenuhi tuntutan zaman. Siswa harus melek literasi. Demikian juga guru. Maka dibuatlah program literasi. Nulis buku baca buku. Hanya itukah?
Literasi bertujuan membentuk sebuah budaya untuk berpikir secara terbuka. Dan untuk itu perlu untuk banyak membaca. Membaca literatur, budaya, teknologi dan keuangan. Yang nantinya diharapkan membentuk karakter yang sesuai perkembangan saat ini. Pada intinya kita harus menguasai informasi. Dan mampu mengkritisi agar mampu membuat inovasi sampai menguntungkan diri kita dan masyarakat.
Meski sudah berjalan, nampaknya masih banyak yang salah paham terhadapnya. Masih terjebak pada euforia pada satu sisi. Namun belum diikuti dengan memecahkan problema dasarnya. Yaitu mampu berpikir terbuka. Mampu menerima sebuah perubahan dengan tetap berpikir kritis. Mampu menerima hal baru tanpa kehilangan inovasi ataupun karakter budayanya.
Budaya instan yang membutuhkan hasil cepat membuat program literasi hanya sebagai piala. Yang penting bisa dipajang sebagai sebuah prestasi.
Bagaimana pendapat anda?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi
terima kasih
Keren ulasannya pak. Salam literasi
terima kasih
terima kasih
BaguS. Salam literasi
terima kasih