Sugih Tanpo Bondo
Pepatah jawa banyak yang masih menjadi pedoman sehari-hari. Tentunya oleh orang jawa. Menjadi sarana pedoman menjadi orang jawa tulen. Menuju kesempurnaan sebagai manusia seutuhnya. Yang mampu bersinergi dengan alam dan Pencipta nya. Walau untuk memahaminya perlu sedikit mengernyitkan jidat.
Salah satunya adalah sugih tanpo bondo. Kaya tanpa memiliki harta. Begitu kira-kira artinya.
Allah SWT berfirman:لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ وَاِ نَّ اللّٰهَ لَهُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُlahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, wa innalloha lahuwal-ghoniyyul-hamiid"Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Allah benar-benar Maha Kaya, Maha Terpuji."(QS. Al-Hajj 22: Ayat 64)
Dari Walisongo kata-kata itu disebut sebagai salah satu dari dasa pitutur, atau sepuluh nasihat. Berikut kurang lebih makna dari syair "Sugih tanpo bondo"Sugih tanpo bondo dapat diartikan kaya tetapi tanpa benda, karena kita terkadang melihat sesuatu karena materi. Padahal ketika kita meninggal yang akan dibawa hanya jasad. Jadi kaya itu tidak selalu mengenai materi.Digdoyo tanpo aji yaitu kesaktian atau kekuatan tanpa ajian atau mantra. Karena, jika kita pasrah pada Tuhan maka Tuhan-lah yang akan melindungi kita.Nglurug tanpo bolo yang artinya menyerang tanpa pasukan, atau juga dengan kepasrahan tersebut jika ada yang melawan kita dapat menghadapinya dengan memohon pertolongan dari Tuhan.Menang tanpo ngasorake maknanya menang tanpa mensoraki, jadi tidak perlu sombong kalau menang karena itu dari Tuhan.
Trimah mawi pasrah, yaitu menerima dengan kepasrahan terhadap apa yang ada, karena semua berasal dari Tuhan dan akan kembali pada-Nya.Suwung pamrih tepi ajrih maknanya, jika kita tidak ada niat jahat kita tidak perlu takut.Langgeng tan ana susah tan ana bungah, yang artinya tetap tenang dalam susah ataupun susah. Karena, dengan ketenangan kita bisa mengukur kemampuan kita dan juga lebih bersabar menghadapinya.Anteng manteng sugeng jeneng, maknanya yaitu dengan diam sungguh-sungguh maka akan selamat sentosa atau dengan diamnya kita dengan kesabaran. Juga diamnya kita bertafakkur pada Tuhan dan senantiasa diisi dengan dzikir merenungi ciptaannya.
Disadur dari banyak sumber.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi
Tks, salam