Punya Adek Bungsu

Tapi sangat jarang Bertemu. Bertemunya yah, paling setahun sekali. Itupun saat lebaran Idul Fitri.

Sangat singkat. Setelah itu terpisah dan akan bertemu setahun kemudian.

Begitu terus. Sejak tahun 2001 sejak kuputuskan meningkatkan kampung halaman untuk menuntut ilmu. Juga mengais rejeki dinegeri rantau.

Sejak dia masih Bayi, saya sudah merantau kemana-mana. Bahkan saat dia sudah tumbuh dewasa hingga kini sudah semester 7 kuliah. Kami sangat jarang bertemu.

Saat ini, dia sengaja datang ke tempatku.

Yah, meski sudah besar. Tapi tetap saja kuperlakukan dia layaknya Sibungsu yang kadang ku Jahili, juga harus dituruti apa maunya.

Saking jarangnya bertemu. Hubungan kami memang tak seakrab dengan empat adikku yang lain. Adik bungsuku ini seperti agak canggung padaku. Saat bertemu pasti dia akan malu-malu. Macam bertemu dengan orang asing.

Yah seperti itulah. Meski demikian, aku merasa sangat beruntung. Punya adik bungsu. Ada objek untuk berbagi canda. Juga meladeni tingkah manjanya.

120

#MarikiMenulis

#SatuHariSatuTulisan

#TantanganMenulisSetahun

#TulisanHariKe_247

BukitAsmara, 04092020