Alphian Sahruddin

Guru SD Negeri Kompleks IKIP I Makassar, Homoris dan Suka Traveling...

Selengkapnya
Navigasi Web
ANAK BERBAKAT, BUKAN TANPA MASALAH
Bermain di Bandara

ANAK BERBAKAT, BUKAN TANPA MASALAH

Anak berbakat adalah anak yang memiliki kemampuan/potensi unggul dan mampu memberikan prestasi yang tinggi. Bakat merupakan kemampuan bawaan sejak lahir. Anak berbakat memiliki kemampuan umum dan kecerdasan diatas rata-rata, kreativitas, dan tugas perkembangan yang diatas kemampuan rata-rata.

Lantas faktor apa saja yang mempengaruhi “bakat” anak?

Hingga sampai saat ini, hal tersebut masih menjadi perdebatan.

Terdapat dua pemikiran mengenai faktor yang menentukan bakat anak. Dua faktor itu adalah faktor genetis dan faktor lingkungan.

Untuk faktor genetis, bisa terlihat dari beberapa pasangan pernikahan dengan tingkat kecerdasaan tinggi. Kemudian memiliki anak dengan kecerdasan yang sama tingginya atau bahkan lebih.

Namun, tak jarang pula ditemukan fakta yang sebaliknya. Tidak semua anak yang cerdas terlahir dari orang tua yang cerdas pula.

Hal ini membuktikan adanya pengaruh dari faktor lain yaitu lingkungan. Bakat maupun kecerdasan juga turut ditentukan oleh berbagai pengalaman. Semua hal yang sangat mendukung perkembangan anak sejak usia dini.

Lalu, dari kedua faktor tersebut. Manakah faktor yang memberi sumbangan paling besar bagi bakat anak?

Faktor genetik? Ataukah faktor lingkungan?

Proses menguak misteri mengenai bakat anak masih terus diteliti. Hingga saat ini masih belum menemukan jawaban pasti.

Berdasarkan fakta yang ada kasat mata. Faktor lingkungan dan faktor genetik, keduanya terbukti mempengaruhi perkembangan bakat anak. Meskipun belum ada yang mampu memberi kesimpulan secara pasti faktor mana yang kontribusinya lebih dominan.

Pada kenyataannya, Anak berbakat kadang menjadi masalah. Di lingkungan sosialnya, dia dianggap sebagai anak yang menganggu atau nakal. Kemampuannya yang luar biasa justru tidak disadari sebagai sesuatu yang masalah.

Berbagai label kadang diberikan pada Anak. Kadang dengan sebutan yang aneh dan di Luar kenormalan.

Label buruk pada anak tidak hanya berdampak terhadap motivasi belajar. Juga sangat berdampak pada bagaimana anak memandang dirinya sendiri di masa depan.

Anak berbakat patut dan memiliki hak untuk diperlakukan dengan adil. Setiap anak memiliki keistimewaannya masing-masing. Mereka tetap berhak menerima pendidikan untuk mengembangkan potensi dan mewujudkan segala impian yang telah mereka gantungkan.

Dalam dunia pendidikan, kita sering mendengar istilah anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memerlukan pelayanan yang spesifik/khusus berbeda dengan anak pada umumnya.

Anak berkebutuhan khusus bukan hanya karena ada sesuatu yang kurang dari mereka. Tetapi juga mungkin karena mereka yang memiliki kelebihan. Hal ini tentu juga membuat anak memiliki kebutuhan khusus daripada anak-anak pada umumnya.

Dalam pandangan orang. Anak berbakat adalah anak yang yang mampu mengerjakan semuanya. Sehingga mereka cenderung memuji atau melebihkan posisinya. Mereka tidak pernah berpikir bahwa anak berbakat juga kadang mengalami masalah sebagaimana anak lain pada umumnya.

Mungkin akan sulit dipercaya. Anak berbakat yang memiliki kemampuan otak berbakat (gifted brain) juga bisa menunjukkan ketidakmampuan (disability).

Bagaimana ciri-cirinya?

Dilansir dari web online https://abcdirga.wordpress.com/, seorang Guru Besar Luar Biasa Program Pascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Conny R Setiawan, mengemukakan bahwa hal itu memang sulit dipercaya kendati sebetulnya banyak terjadi.

Dalam buku yang ditulisnya berjudul ‘Kreatifitas Keberbakatan: Mengapa, Apa, dan Bagaimana?’. Conny mengatakan, hal tersebut sebenarnya memberikan indikasi, bahwa kekuatan dan kelemahan seseorang (anak) terletak dalam bidang yang berbeda dan membuat mereka disebut pembelajar paradoks (paradoxical learner).

Dia menuturkan “terdapat kesenjangan dalam berbagai kinerja sekolah yang dapat diamati secara nyata, sehingga anak-anak tersebut dapat dikenal sebagai siswa yang memiliki kemampuan dua kali lebih luar biasa (twice exceptional student). Mereka adalah siswa berbakat yang juga memiliki a learning disability”.

Para siswa tersebut, kata Conny, memiliki kemampuan tinggi pada bidang tertentu, namun sekaligus juga memiliki kelemahan dalam bidang lain yang berbeda.

Conny kemudian mengelompokkan siswa ini dalam tiga kelompok, yaitu:

1. Anak Berbakat sekaligus Learning Disabled

Kelompok ini adalah kelompok para siswa berbakat yang memperlihatkan kesulitan belajar dalam bidang tertentu. Mereka merasa kurang memiliki harga diri dan sering disebut underachiever, karena sering tidak dikenal sebagai anak berbakat dan rendah motivasi belajarnya. Biasanya, kelompok ini ditempatkan di kelas yang memiliki kesulitan belajar, karena mereka sering juga menunjukkan sifat yang malas.

2. Tidak Pernah Teridentifikasi sebagai Anak Berbakat

Disebut tidak teridentifikasi, karena antara kemampuan dan ketidakmampuannya sama-sama saling menutupi, sehingga potensi sesungguhnya tidak pernah terwujud. Kelompok ini kerap dianggap berprestasi rata-rata dan merupakan kelompok terbesar di antara kelompok lainnya.

3. Anak Berbakat yang Kemampuannya Benar-benar Tidak Teridentifikasi

Kelompok ini betul-betul sulit dikenali dengan baik kinerja intelektualnya. Sebaliknya, mereka pun kerap tidak terlayani kebutuhannya sebagai anak berbakat.

****

Kita harus mampu memahami bahwa Anak berbakat memiliki kebutuhan khusus. Hal ini untuk menunjang kemampuan/potensi mereka memperoleh prestasi yang unggul. Semua itu dari kemampuan/potensi yang mereka miliki. Anak berbakat memerlukan dukungan dan bimbingan dari lingkungannya.

Jangan pernah membandingkan antara anak satu dengan yang lainnya. Sejatinya karena setiap anak adalah berbeda. Setiap anak adalah istimewa. Anggaplah setiap anak itu adalah bintang. Bintang yang bersinar adalah bintang yang mampu memancarkan cahayanya sendiri.

199

#MarikiMenulis

#SatuHariSatuTulisan

#TantanganMenulisSetahun

#TulisanKe_167

BukitAsmara, 15062020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren menewen. ini tulisan dari ayah yang berbakat

16 Jun
Balas

Wah, berbakat nambah Lagi....

16 Jun

Parenting, yang mengedukasi!

19 Jun
Balas

tulisan tipe ini, saya suka!

16 Jun
Balas

Barakallah CIk GU

16 Jun



search

New Post