Begitu tak Berdayanya
Mega merah
Dipenghujung senja
Saat mentari meredup
Pertanda petang
Melambai menghampiri
Semburat wajah
Kala bayang semu berlalu
Ditelah Gulita datang merayu
Merasa hampa
Qalbu kian tak menentu
Membaca isyarat alam
Nian pelik penuh teka teki
Ada makna
Pada tiap kisah
Bersembunyi dibalik tabir
Menanti untuk
Segera terkuak
Sementara
Kemampuan mengindera
Sungguh terbatas
Tertutup tirai
Pembatas daya akan kenyataan
Tabirmu
Membuat hati kian bertanya
Begitu lemahnya
Bahkan apa dibalik bayang
Tak sanggup pikir untuk menerka
Begitu lemahnya
Bahkan sekejap saja
Tak sanggup mengungkap
Apa tersembunyi dibalik tembok
Begitu lemahnya
Bahkan menghitung
Jumlah rambut tumbuh dikepala
Jika telah merasa lemah
Maka dengan alasan apa
Untuk terus menyombongkan diri
Atau memang memilih
Mempercepat kebinasaan
Berbaur bau penyesalan
Saat tahu
Bahwa diri
Memang tak berharga
Dihadapannya
Sang pemilik semesta
Sang pemilik segalanya
125
#MarikiMenulis
#SatuHariSatuTulisan
#TantanganMenulisSetahun
#TulisanHariKe_242
BukitAsmara, 30082020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar