SEJAUH MANA KAU KAN PERGI
Masih terlalu pagi
Saat engkau meminta
Mengajak kaki ini untuk berlari
Menapaki jalan yang masih basah
Menerobos kabut yang masih pekat
Setiap Rayumu
Hampir tak ada alasan
Untuk aku coba menolaknya
Bahkan untuk menghindari
Hampir tak ada tempat
Untuk sembunyi
Terus kau ucapkan
Kata yang berulang
Hingga begitu akrab
Hingga tersimpan kokoh
Bersemayam
Disanubari
Meski terkesan terpaksa
Tak kuasa untuk mengelak
Senyummu terlalu indah
Rayumu terlalu syahdu
Manjamu terlalu melenakan
Kadang berpikir
Mengapa sampai sepasrah ini
Bukankah mudah saja
Bagiku untuk pergi
Bahkan menjauh
Mudah saja
Tapi sejatinya begitu sulit
Melepas genggaman
Yang sudah begitu kuat
Bahkan menjelma
Sebagai sandaran
Kadang lelah menghampiri
Kadang jenuh menghinggapi
Kadang jengkel mencecoki
Kadang marah memprovokasi
Tapi
Mereka tak begitu kuat
Hanya bisa bertekuk lutut
Bersimpuh lunglai
Nyaris tak berdaya
Hingga hadir dalam pikirku
Tak ada guna lagi
Menjauh bukanlah
Sebuah kepastian menghindar
Merunduk bukanlah
Sebuah kepastian berpaling
Makin kau menjauh
Maka dia akan makin dekat
Makin kau menggerutu
Maka dia akan makin sayang
Mengapa demikian?
Sebab dia
Adalah maha yang
Tak bisa untuk di tolak
Adalah maha yang
Tak bisa untuk kelabui
151
#MarikiMenulis
#SatuHariSatuTulisan
#TantanganMenulisSetahun
#TulisanHariKe_216
BukitAsmara, 04082020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar