Kamu Harus Kuat
Pohon mangga depan rumahku sedang berbuah dengan lebatnya. Alhamdulillah, mungkin ini rezeki keluargaku. Karena dikomplekku hanya pohon manggaku yg berbuah dan menjadi.
Batangnya yg tepat dipinggir jalan inipun membuat buahnya menggelayut manja ditiap2 rantingnya. Amboi, siapa yg tak akan terpikat dengan ranum dan wanginya.
Hampir setiap hari ada ibu2 hamil yg mampir dan memetik buah mangga ini. Tidak itu saja, pohon mangga di rumahku yg hanya berjarak 20 meter dari madrasah inipun menjadi sasaran empuk siswa2 yg kemungkinan besarpun terpesona dengan ranum hijaunya.
Lalu dengan bahagianya mereka akan memetik mangga yg memang tidak tinggi itu. Mereka, calon pemimpin bangsa ini akan dengan gembira memakan tanpa dicuci terlebih dahulu.
Ya, manggaku adalah jenis mangga yg renyah untuk dimakan begitu saja.
Aih, manggaku sayang. Belum lagi matang dgn sempurna tapi ternyata banyak yg mengidamkannya.
Aku hanya tersenyum setiap kali bibi bercerita ttg anak2 muda geberasi emas yg memetik mangga2 muda tanpa permisi dan sembarangan itu. "Biarkan saja Bibi. Kitapun pasti akan mendapat bagian juga. Tuh, yg diatas masih banyak. Tak ada yg bisa menggapainya selain memakai galah. Mari berdoa agar mangga2 itu menjadi mangga yg kuat. Hingga matangnya tiba. Dan kita akan menikmatinya bersama".
Bibi tersenyum kecut. Wanita 40tahun itu pergi dgn sedikit menggerutu. "Ibuk memang selalu begitu". Ujarnya. (Hihihihi).
Kamu harus kuat. Semangaaaaatttzzz...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kalau pohonnya condong ke jalan milik umat Bu, tidak apa-apa, buahnya itu perlu disyukuri bermanfaat bagi sesama
Iya Pak. Aamiin. Terimakasih.
Reflektif harian yah Bu Laily, mantap ... "generasi emas" sampai tidak lupa disebut, bener mereka memang butuh ruang untuk diberikan kepercayaan untuk memetik buah, tapi penting juga mengajarkan ke mereka meminta izin, karena meminta izin saat saat ini menjadi krisis di mereka. Aku izin pentik yah bu kalau lewat...
Iya Pak.. Mereka berani mengambil juga karena merasa memiliki. Secara Bapak Kepala Madrasahnya adalah suami saya. Dan suami saya pernah mendeklarasikan kepada mereka untuk boleh memetiknya