Alus Musyhar Laily

Guru Bahasa Inggris, suku Jawa rasa Melayu juga penggemar senja romantis dan sastra puitis....

Selengkapnya
Navigasi Web
Sekolah Full Day

Sekolah Full Day

PRO dan KONTRA SEKOLAH FULL DAY

Santer terdengar kementrian Pendidikan dan kebudayaan akan memberlakukan ketentuan baru di dunia Pendidikan indonesia. Yang diberi label sekolah full day selama lima hari sekolah. Pemberlakuan yang akan di berlakukan dalam lingkup dunia pendidikan Indonesia yang meliputi peserta didik, ASN maupun Non ASN.

Ketentuan baru ini menimbulkan beberapa persepsi baik secara pro maupun kontranya.

PRO

1. Dengan diadakannya sekolah full day maka peserta didik akan berada di lingkungan yang aman dan bersih.

2. Karena berada di lingkungan yang terkontrol maka akan mengurangi frekuensi dan jumlah kenakalan remaja yang terjadi di luar sekolah.

3. Orang tua pun merasa nyaman bekerja dan mencari nafkah, karena sang anak berada dalam pantauan guru nan arif bijaksana.

4. Peserta didik dapat memaksimalkan potensi yang di miliki nya dengan cara mengikuti kegiatan2 sesuai bakatnya yang diadakan pihak sekolah.

5. Guru dan peserta didik memiliki banyak waktu luang di hari sabtu dan minggu untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.

KONTRA

1. Dengan diadakannya sekolah full day maka mempengaruhi semangat peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini sudah terbukti pada siswa yang mendapat jam tambahan, semisal kelas 9 tingkat SMP yang tidak lagi maksimal mengikuti jam tambahan sepulang sekolah.

2. Dengan pulang sore, maka di khawatirkan peserta didik tidak memiliki waktu banyak untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya ataupun tetangganya dan hal ini dikhawatirkan menimbulkan sifat apatis pada diri peserta didik.

3. Pemberlakuan sekolah full day maka sedikit banyaknya akan berpengaruh pada TPA atau MDA, dikarenakan peserta didik tidak lagi memiliki waktu untuk mengikuti kegiatan tersebut. Padahal ada banyak kebijakan kepala daerah di Indonesia yang mendukung kegiatan TPA dan MDA ini dengan cara mengalokasikan dana melalui APBD dll.

4. Yang dihadapi guru adalah benda hidup, tidak seperti ASN di kementrian lain yang mayoritas adalah benda mati. Sehingga, saat lelah mendera maka benda tersebut dapat dimatikan untuk sesaat.

5. Sekolah full day juga akan merepotkan orang tua peserta didik. Dikarenakan mereka harus bersusah payah memikirkan bekal untuk si buah hati tercinta.

6. Bagi peserta didik yang berada, bekal makanan bukanlah hal yang berat, namun perlu difikirkan bagi peserta didik yang orang tuanya berpenghasilan pas pasan saja. Jangankan mengharap bekal, bahkan uang sakupun tidak ada.

Dan PRO dan KONTRA tersebut semuanya akan kembali pada pemerintahan kita. Semoga pemangku jabatan dapat mempertimbangkan dengan seksama.

Aamiin

13 Juni 2017

#BuluhRampai

#Riau

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Menukis pendapat kita tentang FDS adalah wujud cinta kita pada tanah air

14 Jun
Balas

Benar bunda

23 Jun

Ya pak. Harian kompas kemarin juga ramai membicarakannya.

13 Jun
Balas

Benarkah. Saya tidak tahu pak

23 Jun



search

New Post