BooMMING....!!! Hidup ini Layaknya BIANGLALA & Komedi putar
Di pasar malam kali ini ada satu hal yg membuatku tertarik yaitu lokasinya. Pasar malam ini didirikan untuk waktu yang tak lama diatas lahan bekas pabrik. Beberapa tahun lalu pabrik ini sempat sangat berjaya. Siapapun yang dulu kerja disana pasti dapat mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, namun sekarang tinggal kenangan. Pabrik sudah tiada bahkan puing-puing bangunannyapun tak bersisa, semua asset perusahaan telah dijual untuk mengganti gaji karyawan yang tertunda beberapa bulan. Yang masih bisa kita temui hanya tembok kokoh yang mengelilingi pabrik dan masjid pabrik yang masih berdiri, tapi entah apakah masih digunakan apa tidak yang jelas masjid itu masih terawat.
Semasa kejayaannya pabrik konveksi ini banyak memberikan kehidupan baru bagi masyarakat disekitar pabrik. Deretan rumah petak yang berjejal di sekitar pabrik tiba-tiba berubah menjadi pasar tradisional. Masyarakat disini biasa menyebutnya pasar senggol karena sempit jadi saat berbelanja pasti saling bersenggolan antar pembeli. Segala barang kebutuhan bisa ditemukan disini. Di pasar ini karyawan pabrik beristirahat makan siang. Tapi sekarang pasar ini ikutan mati seiring dengan kematian pabrik konveksi tersebut.
Teringat pelajaran saat kuliah tentang kebijakan perusahaan yang harus diambil antara (tetap beroperasi atau menutup usaha). Saya benar-benar melihat hasil dari kebijakan tersebut, semua karyawan yang di PHK tak dapat menerima gaji utuhnya untuk beberapa bulan yang tertunda, bangunan pabrik dijual (besi, kaca, jendela) habis semuanya tak bersisa, tanah pun juga dan yang dapat kulihat sekarang hanya tanah luas yang dipenuhi dengan rumput setinggi manusia, entah menjadi milik siapa tanah itu sekarang. Dampak keberadaan pabrik itu sangat besar untuk masyarakat, namuan kebangkrutan pabrik juga memberikan dampak yang tak kalah hebat bagi kehidupan masyarakat setempat. Tak lagi kita temui hiruk pikuk keramaian pabrik saat pagi, siang dan sore hari. Tak hanya karyawan yang kehilangan mata pencahariannya namun masyarakat di sekitar pabrik yang dulunya diuntungkan dengan adanya pabrik sekarang mulai mati.
Benar-benar tak ada yang abadi di dunia ini, kita tak dapat menggantungkan segalanya hanya pada dunia. Kita hanya boleh menyerahkan semuanya pada Tuhan sang penguasa langit dan bumi.
Roda itu selalu berputar seperti BIANGLALA & komedi putar kadang di atas dan kadang berada di bawah, kita tak akan tau berapa lama berada di atas dan berapa lama ada di bawah. Pabrik besar seperti ini saja bisa habis tak tersisa, mungkin saja mall-mall yang berjubel mobil-mobil mewah itu kelak akan sepi, kita tahu tren kehidupan mendatang. Dan siapa sangka jika penjaja makanan dan jajanan pasar di pasar malam itu kelak akan mempunyai restoran sendiri.
Hidup ini memang misteri, Hidup ini Layaknya BIANGLALA kadang kala kita di atas kadang di bawah. Apapun bentuk kehidupan yang kita lalui adalah anugerah yang terindah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar