Berkah Corona
Berkah Corona
Oleh Alwiyah
Allah Yang Maha Rahman dan Rahim menciptakan sesuatu di dunia ini berpasang-pasangan. Ada sedih ada bahagia, ada suka pasti ada duka, begitu juga ada musibah tentu ada berkah. Seperti halnya musibah yang menimpa seluruh dunia kini, virus corona atau Covid-19.
Sejak kasus pertama muncul di Wuhan, China, hingga kini tercatat 9.278 nyawa melayang, 130.538 Orang masih berjuang, dan 85.831 orang sudah sembuh. Jumlah kasus 225.647 di 176 negara (www worldmeters, Kamis, 19 Maret 2020). Sementara di Indonesia sudah ada 369 kasus, 32 orang meninggal, dan 17 orang sembuh (kata data.co.id). peristiwa yang terjadi di seluruh belahan dunia ini kita sebut saja musibah.
Seperti sudah dikatakan di awal, ada musibah pasti ada berkah. Lalu apa berkah dibalik Corona itu? Mewabahnya virus Corona membawa berkah tersendiri. Berkah-berkah itu antara lain
1. Kesadaran akan pentingnya mencuci tangan
Sejak muncul kasus Corona, kesadaran akan pentingnya mencuci tangan semakin meningkat. Kita setiap hari memang selalu mencuci tangan, namun setelah Presiden Joko Widodo mengonfirmasi kasus virus Corona di Indonesia kesadaran untuk membiasakan mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir semakin meningkat. Sekarang kita mudah menemukan tempat cuci tangan dan tersedianya hand sanitizer di tempat-tempat umum. Para ahli sepakat, cuci tangan dengan sabun jauh lebih efektif mencegah virus, termasuk virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ini.
2. Pengrajin masker dari kain perca kebanjiran order
Sejak virus corona merebak, permintaan akan masker juga semakin meningkat, bahkan masker langka di pasaran. Masker susah ditemukan, jika ada pun hargannya menjadi sangat mahal. Kelangkaan masker ini memicu UKM untuk memproduksi masker dari kain perca. Tentu hal ini menjadi berkah tersediri bagi pengrajin masker dari kain perca, sebagai contoh seorang pengrajin yang berasal dari Kelurahan Bangun Sari, Ponorogo, Yunita kebanjiran order. Tentu saja meningkatnya order meningkat pula pendapatannya.
3. Guru-guru menjadi lebih kreatif dalam memanfaatkan teknologi
Home Learning atau belajar di rumah dengan menggunakan e-learning memenjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk merancang materi atau bahan ajar yang lebih kreatif. Sebab, saat ini diperlukan kreativitas guru agar semangat siswa terus meningkat dalam belajar. Jika tidak, maka guru akan dikalahkan oleh unsur lain yang lebih menarik minat siswa. Banyak sekali hal-hal di internet yang bisa dimanfaatkan guru untuk menghasilkan kreativitas. Mulai dari situs belajar hingga kreasi dari video dan grafis. Jelas ini membuat guru menjadi lebih kreatif dalam menyiapkan bahan ajar.
4. Omzet penjual buah jambu biji semakin meningkat
Satu lagi pedagang yang kebagian rejeki lebih setelah merebaknya virus Corona, siapa lagi kalau bukan pedagang buaj jambu biji. Buah jambu saat ini banyak dicari orang. Buah ini dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap gempuran virus corona. Berdasarkan pengamatan penulis, pedagang buah jambu buji sepanjang jalan Gandul hingga ke jalan raya Bojong Gede banyak diminati pembeli. Harganya pu kini naik menjadi 20 ribu rupiah dari biasanya 15.000 rupiah. Menurut para ahli, jambu biji memiliki kandungan senyawa yang cukup lengkap untuk menangkal virus corona Covid-19, diantaranya esperidia, rhamnetin, ikeampferol, kuersetin, dan myricetin.(Ari Fahran Syam, SpPD).
5. Empon-empon naik daun
Berita seputar penyebaran virus corona di seluruh dunia sempat membuat ramuan tradisional empon-empon viral di media sosial. Di Indonesia empon-empon juga semakin “naik daun” dan harga jualnya pun melonjak. Ramuan ini dikatakan berkhasiat untuk meningkatkan kesehatan tubuh, terutama di saat sedang ada perebakan wabah corona ini.
Lantas, apakah sebenarnya yang dimaksud dengan empon-empon?
“Empon-empon” adalah istilah yang dipakai untuk berbagai bahan baku dan rempah yang biasa digunakan untuk membuat minuman tradisional Indonesia jamu, seperti jahe, kunyit, temulawak, dan kencur.
6. Orang tua semakin dekat dengan anak
Di tengah penyebaran virus corona jenis baru penyebab Covid-19 di Indonesia, sejumlah pemerintah daerah memberlakukan penghentian aktivitas pendidikan dengan meliburkan sekolah-sekolah selama 2 pekan. Para siswa diminta melanjutkan belajarnya di rumah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kerumunan yang memungkinkan kontak antara banyak orang. Tujuannya, menekan laju penyebaran virus corona. Selama 2 pekan ini, orangtua diharapkan bisa menjadi "guru" yang mengisi kegiatan anak-anaknya. Selain itu, menemani mereka mengikuti kegiatan belajar secara online. Ini menjadi momen yang baik untuk menjalin kedekatan orang tua dengan anaknya, sehingga hubungan orang tua dan anak menjadi lebih akrab sebagai satu tim yang bekerja sama menghadapi berbagai kesulitan yang berkaitan dengan virus corona ini.
Itulah beberapa berkah yang didapat dibalik musibah merebaknya virus corona, semoga wabah ini cepat berlalu.
Jumat, 20 Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren...
Ibu Kurniati pinter menyimpulkan pembelajaran di balik musibah yg terjd di negeri ini
terimakasih bu Nia, masih harus banyak belajar dari ibu.