PANDEMI GLOBAL
Rabu, 11 Maret 2020 Word Health Organization (WHO) mengumumkan pandemi global terhadap kasus virus korona. Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pandemi berarti wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah yang luas. Pandemi terjadi ketika suatu penyakit menular dengan mudah menjangkiti satu orang ke orang lain di banyak negara pada suatu waktu bersamaan. Pandemi tidak berarti jumlah penderita yang banyak di suatu negara, tetapi berkaitan dengan penyebaran wabah penyakit tersebut dari suatu negara ke negara lain dengan cepat dan terjadi secara bersamaan.
Penyebaran wabah virus korona di luar China kini sudah meningkat tiga belas kali lipat, dari kasus pertama ditemukan di Wuhan, China. Secara real time pada pukul 08.40 WIB, total kasus hingga Jumat 13 Maret ini mencapai 134.679 kasus. Di Indonesia sendiri, wabah ini telah menjangkiti 34 orang. Tidak heran jika mantan wakil presiden republik Indonesia, Jusuf Kalla mengatakan perkembangan wabah virus ini seperti deret ukur, cepat sekali. Mencegah penyebaran virus supaya tidak semakin bertambah banyak orang yang terpapar adalah hal yang paling penting dilakukan saat ini.
Sekolah sebagai salah satu tempat berkumpulnya siswa merupakan tempat yang potensial menjadi sumber penyebaran virus ini. Untuk itu perlu dipikirkan suatu upaya untuk segera mengantisipasi kondisi jika penyebaran virus korona sudah tidak terbendung lagi. Percepatan penyebaran virus korona ini tentu harus dilawan dengan persiapan yang matang. Upaya pencegahan apa yang tepat dilakukan oleh sekolah-sekolah guna meminimalisir penyebaran virus korona? Upaya yang dapat dilakukan adalah menutup sementara sekolah-sekolah atau kampus-kampus.
Pertanyan selanjutnya adalah bagaimana dengan proses pembelajaran yang terganggu jika penutupan sementara sekolah atau kampus terjadi? Salah satu upaya yang dapat dilakukan sekolah dalam rangka membendung penyebaran virus korona ini adalah dengan mengganti kelas fisik dengan kelas dalam jaringan (online) atau tugas di rumah.
Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah mengeluarkan imbauan agar guru-guru di Jakarta mengunggah materi ajar ke aplikasi si pintar. Hal ini merupakan langkah antisipasi seandainya sekolah mesti diliburkan sementara, sehingga proses pembelajaran tetap berlangsung tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Lalu bagaimana dengan daerah-daerah lain yang infrastruktur teknologinya belum sebagus Jakarta? tentu saja kelas dalam jaringan bukan satu satunya cara yang dapat kita lakukan, ada acara yang lebih sederhana yaitu dengan memberi tugas dan mengumpulkan tugas melalui e-mail atau aplikasi bertukar pesan teks lainya seperti WhatsApp, Line atau Telegram. Dengan demikian proses pembelajaran dapat berlangsung tanpa takut terpapar virus korona.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masalah berikutnya, siapa yang menemani siswa di rumah karena orang tuanya bekerja? Hehehe. Lanjut Bu. Semangat....
terima kasih bu
Mantap Bu Alwiyah... ayo semangat menulis
ManTuL
Alhamdulillah... semangat dan sukses ya wie...
Mantap Bu Alwi..