Simpanlah terus rasa irimu
Simpanlah terus rasa irimu
Kapankah kau sadar saudaraku
Usiamu tak lagi muda
Tapi hatimu selalu diisi rasa dengki dan curiga
Simpanlah terus rasa irimu
Toh, bukan kami yang rugi
Dari dulu hingga kau selalu iri dan dengki
Hingga kamipun muak untuk meladeni
Simpanlah terus rasa irimu
Karena mungkin itu yang membuat dirimu bahagia
Atau mungkin dirimu lebih bangga dengan bualanmu
Hingga kau anggap, hanya dirimu yang melakukannya
Simpanlah terus rasa irimu
Kami cukup duduk, diam, lihat dan saksikan
Tak perlu banyak komentar
Toh, Allah tak pernah tidur, namun hanya umatNya yang terlelap
Simpanlah terus rasa irimu
Semoga saja Allah segera membuka pintu hidayah padamu
Agar kau tau semua ini hanya titipan
Dan itu takkan selalu kekal
Pamekasan, 290122
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar