#TantanganGurusianaHariKe-317

Minggu pagi ini terasa istimewa. Di sebuah hotel baru yang bernama Nivia, akan ada sekumpulan orang yang akan mengikuti presentasi, Jangan tanya perasaan mereka. Kekompakan dan kebersamaan mereka mampu mengurangi ketakutan yang ada.

Jujur saya gemetaran dari tadi pagi. Terlintas dipikiranku ketika presentasi akan kesulitan menjelaskan proposal kepengawasan. ehemm..pokoknya hatiku dag..dig..duk.

Sebenarnya kami kelas A sudah mengusulkan urutan tampil presentasi. Oleh Asesor yang dari Cianjur bernama Sugeng Prayadi, S.ST, MP mengarahkan urutan itu mengikuti daftar yang ditempel panitia. Kami tidak menolak, siap mengikuti arahan asesor. Sebenarnya ada dua asesor, satu lagi namanya Dr. Wanti Simanjuntak, S.Pd.M.Pd. Kami senang sekali digawangi dua asesor handal tersebut.

Saya urutan 9 untuk tampil. ketika nomor urut satu selesai tampil, namanya Asro Rambe, sambil senyum bahagia beliau tangannya dingin sekali, entah karena di ruangan dingin sekali AC-nya atau kepsek bermarga Rambe itu belum hilang capeknya, saya nggak tahu.

Untuk urutan tampil kedua ibu yang baru saja menjadi Plt. kepala sekolah, namanya Dewi Arianty Pohan. setelah presentasi, ia bercerita, "hatinya plong dan ingin rasanya terbang tinggi". Hatinya makin berbunga-bunga karena duduk di sampingnya suami sendiri bernama Sahwan Harahap.

Ketika nomor urut 3 tampil, namanya Marianto Pardosi. Saya intip dari pintu masuk. Beliau tenang saja dan rilek ketika wawancara. sepertinya pengalaman beliau pernah menjadi dosen sangat membantu. Buktinya masih sempat lagi main mata ke saya.

Lain lagi dengan urutan tampil ke-empat yaitu bapak Muhammad Kholik Nasution, beliau sangat percaya diri. Mampu menyihir asesor untuk menyimak penjelasan beliau sempat menjelaskan tentang kebijakan baru merdeka Belajar yang digaungkan oleh Kemendikbud nadiem Makarim.

Hari sudah siang. Presentasi ditunda sementara. perut mulai keroncongan. saatnya makan siang di lantai tujuh.

Insya Allah bersambung.....