Tantangan hari ke-1

Ada saja hasrat dan niatku untuk menulis, namun terkadang seperti ada sesuatu yang memblokade keinginanku. Ah mungkin yang membaca akan mencibirku. Apa pasal? Hal yang kutulis seperti beyond reality. Fake. Anyway aku menulis apa yang kurasa apa yang kualami.

Jujur kukatakan aku berteman baik dengan Westlife. Nah mulai meragukanku kan. Persis. Teman semasa SMA ku saja tidak percaya kalau aku seorang guru SMA. Benar. Ketika aku mengunggah foto kegiatan di sekolahku baru dia agak sedikit percaya. Sedikit.

Dia pun mulai menguliti masa laluku. Dia mulai menyebut aku dulu duduk di kelas 1.3. Haha kujawab aku tidak pernah berada di kelas itu. Dia pun menebak lagi kelas 1.2. Sekali lagi kutepis anggapannya. Hmmm gak ya. "Tapi kamu kan sekelas sama Wiwit," kejarnya lagi. " Kamu kelas Fisik tapi gak mungkin ah kamu dari kelas 1.1," lanjutnya lagi.

Gigi geligiku mulai beradu. Darahku mulai mendidih. Bagai kompor menyala yang di atasnya ada wajan penggorengan penuh dengan minyak goreng yang kelamaan nongkrong mengepul lalu menghitam dan bmmmm. Meledak.

Kutulis di media sosial facebook dengan dada berdebar jari jemari penuh kemarahan. Perlahan kujawab komentarnya di unggahan fotoku.

Buat kamu ketahui aku di kelas 1.1 dengan guru Sejarahku bu Suyati. Beda kan dengan guru Sejarahmu? Beliau sekaligus wali kelasku yang berhasil memaksaku untuk masuk kelas jurusan A.1. Padahal inginku masuk jurusan A3. Akhirnya kelas 2 aku di kelas 2.A.1.1. dengan wali kelas bapak Pri Agung Basuki. Di kelas 3.A.1.1 wali kelasku ibu Rosita Titik Adhiyati.

Aku bisa kuliah di jurusan pendidikan bahasa Inggris D3 IKIP Semarang karena motivas dari bapak Mukadi. Tahun 1994 aku diangkat menjadi CPNS di MTs N Kendal. Tahun 2000 aku pindah menjadi guru di SMA N 1 Bergas. Puas ????? Itu penjelasanku

Kalau masih ragu lebih baik tidak usah kepo tentang aku....

Dia pun menimpali kamu kok hafal sekali. Iyalah kan aku yang mengalami sendiri. Aku akan ingat semua yang kulakukan meski pun kenangan itu sudah lapuk dimakan usia.