6

#TantanganGurusiana Hari Ke-6

Kiriman dari SEAQIL

Oleh: Lestari AS

Lagi-lagi karena pak EA. Beliau menulis tentang SEAMEO. Otakku tergelitik. Mau juga aku nulis tentang itu. Apaan sih? Sudah lama aku mengenal SEAMEO SEAMOLEC ini. Sekira empat lima tahunan yang lalu SEAMEO bergandengan tangan dengan salah satu orprof guru di tanah air ini menggelar berbagai pelatihan secara online.

Bukan main macamnya. Hebatnya lagi dalam setiap pelatihan itu kita harus menghasilkan produk sesuai yang diminta. Tak ada produk tak ada sertifikat. Moda daring online ini ada forum tatap mukanya juga walau hanya melalui vicon. Nah vicon ini berlangsung dua jam atau lebih.

Tak hadir vicon melalui webex juga bakal terancam tidak lulus. Nah aku pun menyiasati. Boleh dibilang nakal malah. Yang penting masuk webex masukkan password tulis nama lalu aku tinggal menyiapkan makan malam, bersih-bersih atau mengerjakan hal-hal lain. Kalau nanti sudah beres baru duduk manis di depan notebook lagi.

Bila kebetulan ada materi yang kurang aku pahami maka aku akan membuka rekaman vicon lewat you tube. Dari situ aku berusaha memperoleh jawaban dari pertanyaan yang muncul di kuis maupun bagaimana membuat projek yang diminta.

Sungguh demi mengikuti berbagai pelatihan ini notebook mungilku jebol tak kuasa menyimpan file-file besar yang berupa berbagai macam program. Dari materi Sparkol Whiteboard Animation, Power Point, Media Pembelajaran Berbasis Android hingga Epub. Anehnya meskipun kita pernah mengikuti pelatihan sejenis di sini ada saja materi dan ilmu baru yang aku peroleh. Lebih jelas dan mudah dipahami.

Nah suatu ketika aku penasaran kenapa guru-guru sains mendapatkan grant dari SEAMEO, bagaimana dengan guru Bahasa. Lalu aku pun rajin menelusuri mesin pencari google. Alhamdulillah di tahun 2018 aku nemu juga grant dari SEAQIL.

Bismillah naskah proposal penelitian tindakan kelas aku kirimkan. Karena agak ragu aku coba hubungi ibu Fauziah Ratna Hapsari yang pernah mendapat grant serupa di tahun sebelumnya. E malah dia minta aku menghubungi narahubung di SEAQIL. Aku bertanya ini itu terkait dengan penelitianku. Ternyata penelitian yang telah lalu diperbolehkan. Dan aku pun terpilih menjadi salah satu penerima grant. Senang bukan kepalang rasanya meski tahun itu juga aku menerima grant penulisan buku Sejarah.

Hal ini karena dalam kegiatan Bimtek Penulis Sejarah berlatar belakang bukan guru Sejarah yang dilaksanakan di Semarang pada waktu itu aku mendapat penghargaan terbaik dua. Namun karena kesibukan, kami peringkat satu yang merupakan wartawan di Metro TV dan aku sebagai peringkat kedua menyerahkan kepada peringkat ketiga untuk menulis buku tersebut. Haha akhirnya kami berdua hanya mendapat jatah masing-masing 10% dari total penerimaan yang sebesar 50 juta rupiah. Alhamdulillah.

Grant dari SEAQIL ini sedikit lebih banyak dari yang aku terima dari grant buku Sejarah tadi. Semangat pun menjulang. Laporan 3 bendel dikirim selang beberapa hari duit pun masuk ke rekening. Alhamdulillah.

Beberapa bulan berikutnya ada notifikasi di surel. Naskahku terpilih menjadi salah satu yang akan dibukukan menjadi Bunga Rampai. Sekali lagi aku hanya bisa bilang "wow".

Dan dua hari lalu bunga rampai berikut sertifikat serta agenda sudah ada di meja. Kiriman dari SEAQIL membuat girang hati ini. Terima kasih SEAQIL, SEAMEO, SEAMOLEC, ibu Reni Anggraeni, Bapak Direktur SEAMEO QITEP in language (SEAQIL) Dr. Bambang Indriyanto.

Semoga tulisanku menjadi amal dan sumbangsihku dalam pembelajaran Bahasa Inggris di negeri ini.

#tantanganmenulis