Amdai Yanti Siregar

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mendekati Lebaran, Waspadalah...Waspadalah!

Mendekati Lebaran, Waspadalah...Waspadalah!

Lebaran hampir tiba. Banyak orang ingin pulang kampung dan butuh uang cepat. Ongkos pulang kampung tidak murah. Apalagi yang kampungnya jauh. Bagi sebagian orang kampung mungkin mengira orang yang bekerja di kota pasti banyak uang. Mereka tidak memikirkan apa pekerjaan mereka, berapa gajinya, apakah cukup untuk keperluan hidup di kota? Mereka hanya tahu, kalau orang bekerja di kota pulang kampung, pasti bawa uang. Celakanya, saudara di kampung tidak sedikit jumlahnya. Mereka bukan hanya menanti oleh-oleh, namun juga THR dan ‘angpao’ di hari raya. Bagi yang berkecukupan, mungkin hal ini tidak masalah. Bagi yang gajinya pas-pasan? Apa yang dapat mereka lakukan?

Banyak kebutuhan mendesak menjelang lebaran. Seperti ongkos pulang kampung, THR buat orang tua dan saudara, baju lebaran untuk diri sendiri, orang tua dan saudara, belanja kue-kue lebaran, belum lagi tradisi membagi-bagikan uang saat hari raya. Semua itu membuat sebagian orang merasa sangat perlu memiliki uang saat lebaran. Bila mereka memiliki pekerjaan yang gajinya besar, tentu hal itu bukan masalah. Jika karyawan yang gajinya kecil, atau mungkin juga baru di PHK, atau tidak memiliki pekerjaan, tradisi pulang kampung tentu sangatlah menyiksa. Bagi yang sadar akan keadaannya, mungkin akan menunda pulang kampung di waktu lain. Namun bagaimana dengan manusia yang tidak memiliki iman? Mereka menghalalkan segala cara demi mendapatkan uang.

Seperti yang terjadi di beberapa tempat. Kesucian bulan Ramadan pun ternoda. Penjahat rela membunuh dan menumpahkan darah. Semuanya demi rupiah! Seperti yang menimpa Almarhum Italia Chandra Kirana Putri (23 tahun). Kejadian di Karawachi yang menewaskan korban. Terjadi pada siang hari! Pukul 13.40 WIB. pada hari Senin, 12 Juni 2017. Ia menghembuskan nafasnya setelah ditembak pelaku pencurian motor yang diteriaki maling.

Seperti yang terjadi di rumahku juga. Pada hari Jumat, 16 Juni 2017, ketika anak-anakku sedang menjaga neneknya yang sedang sakit. Rumah dalam keadaan kosong. Seperti biasa, pulang kerja, aku tiba di rumah pukul 15.00 WIB. (Karena ini Bulan Ramadan. Aku bisa pulang lebih cepat dari biasanya. Sesampai di depan rumah, aku terkejut melihat pintu rumahku terbuka. Padahal di dalam tidak ada anak-anakku. Aku baru menelfonnya tadi. Karena curiga, aku memanggil tetangga. Ku lihat bagian depankunci pintu sudah tidak ada. Sepertinya copot. Aku tidak berani masuk rumah.

Menurut tetanggaku, tadi sekitar pukul 10.00 WIB, datang dua orang lelaki mengendarai sepeda motor. Pemilik rumah menanyakan mereka. ‘Cari siapa?’. Salah seorang dari mereka mengatakan ‘Cari ibu yang di rumah ini’ sambil menunjuk ke arah rumahku. ‘Ibu kerja. Nanti sore baru pulang’ kata tetanggaku. Lelaki itupun terlihat menelfon ‘Bu, saya sudah sampai rumah nih. Ibu di mana’….Pemilik rumah tidak curiga sama sekali dan meninggalkan mereka. Pergi tidur siang.

Akhirnya aku memberanikan diri masuk rumah, dengan ditemani tetangga tentunya. Ku lihat, bagian pintu rumah seperti habis dibuka paksa. Begitupun kamarku. Pintunya terbuka! Bahkan isi lemari pakaian anakku kosong. Isinya berhamburan ke mana-mana. Aku mencoba memberi tahu anakku. Dia memintaku melihat celengan plastik berwarna biru. Yang diletakkan di dalam lemari baju. Ku lihat ada di atas Kasur. Sudah dalam keadaan terbuka, isinta tidak ada. Terdengar tangisan anakku di telfon. Dia ingin segera pulang ke rumah.

Ini musibah. Innalillahi wainna ilaihi raajiuun. Aku lihat satu persatu barang-barang masih ada di tempatnya. TV, Laptop, dan lai-lain. Hanya tablet dan isi celengan anakku yang raib. Mungkin malingnya hanya ingin uang atau barang yang laku cepat dijual. Kalau barang-barang lain mungkin agak besar dan berat. Selain itu, barang-barang di rumahku butut, sudah lama terpakai. Mungkin murah jika dijual. Jadi maling enggan membawanya, atau berat.

Akhirnya kami mencoba menerima musibah ini dengan sabar. Kami tak ingin kejadian ini menimpa orang lain. Maka kami membagikan kisah ini pada anda, agar lebih berhati-hati menjelang lebaran. Termasuk saat hari raya dan beberapa hari setelah hari raya. Meski malam hari ada siskamling, siang hari sang maling bertindak. Apalagi di saat orang sibuk atau tertidur di saat puasa. Hendaknya kita lebih berhati-hati. Waspadalah…Waspadalah! Semoga kita dapat melalui lebaran tahun ini dengan rasa aman dan nyaman.(AYS)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post