Aminah Nudiya Lissholati

Bismillaah semoga bisa memberi manfaat untuk sesama...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tujuh itu angka keramat bagi saya : The Untold Story 2018

Tujuh itu angka keramat bagi saya : The Untold Story 2018

Tahun 2018 adalah pengalaman pertama saya mengikuti Seleksi Olimpiade Guru Nasional (OGN) tingkat kota melalui computer based test di SMPN 3 Surabaya. Saat itu nilai UKG menjadi acuan dalam mengikuti seleksi ini dan satu sekolah dapat diwakili lebih dari satu orang guru. SDN Ujung IX mengirimkan 4 orang perwakilan, saya dan teman-teman guru yaitu Bu Herni, Bu Ersy, dan Pak Roy. Nothing to lose, tidak ada ruginya kita mencoba, sesimpel itu yang ada di pikiran kami. Tidak ada target apalagi persiapan khusus mengikuti seleksi OGN saat itu. Dalam waktu yang singkat, kami saling membantu menyiapkan semua berkas yang harus dikumpulkan ke kantor dinas pendidikan untuk pendaftaran. Men-scan dan mengeprint dokumen, membendelnya jadi satu dalam snelhecter kami lakukan bersama-sama.

Ada pengalaman berkesan, yaitu saat mengumpulkan berkas ke dinas di hari terakhir pendaftaran. Saya dan Bu Herni berangkat dari sekolah mengendarai motor, sambil membawa berkas kami dan teman-teman. Dari kejauhan terlihat mendung sudah menggantung di langit Surabaya, tetapi kami tetap berangkat juga. Bismiillaah. Dan benar saja saudara, baru sampai setengah jalan hujan turun dengan derasnya. Bu Herni basah kuyup. Saya diminta memakai jas hujan demi melindungi berkas pendaftaran OGN teman-teman yang ada di dalam tas saya. Sampai di masjid Al-Falah jalan Darmo, sekitar masih 5km dari kantor dinas, kami memilih berteduh dan akhirnya memesan go-car untuk melanjutkan perjalanan. Bagaimana dengan motor saya? Motor saya parkir di masjid Al Falah.

Perjalanan dengan go-car cukup lancar dan kami sampai kantor dinas tepat waktu. Yang pasti pula, berkas pendaftaran kami aman di tas saya tidak basah kena air hujan. Langsung saja kami naik ke lantai 2 bidang GTK untuk menyerahkan berkas, dan diterima oleh petugas. Legaaaa sekali hati kami. Rasanya tidak sia-sia kami berbasah kuyup di bawah hujan yang cukup deras tadi. Misi kami selanjutnya adalah.. membeli bakso di dinas yang melegenda itu. Ibaratnya, belum lengkap ke kantor dinas kalau belum makan baksonya. Dengan suasana masih gerimis, kami menikmati hangatnya bakso dinas dan tidak lupa membungkus untuk teman-teman di sekolah yang nitip beli. Semoga kami sampai sekolah tidak kesorean dan teman-teman belum pulang.

Kami pikir hujan mulai mereda saat kami pulang, ternyata hujannya pakai formalin jadi awet! Untuk perjalanan pulang kami memesan go-car lagi. Tidak lupa kan, motor saya tadi masih diparkir di masjid Al Falah jadi kami harus mengambilnya dulu. Tapi syukurlah meski harus berbasah kuyup, kami sampai di sekolah dengan selamat meski bakso titipan teman-teman tadi sudah tak hangat lagi karena jauhnya perjalanan ditambah hujan pula. Hari itu benar-benar melelahkan, namun kami bersyukur memiliki teman yang tulus saling menolong di saat-saat penting. Dalam hati saya berbisik doa, sudah berusaha sejauh ini maka saat seleksi besok Allah pasti melihat usaha kami.

Tibalah saatnya hari-H seleksi, teman saya tiga orang lainnya itu sudah berangkat lebih dulu di hari pertama dan saya ikut seleksi di hari ke dua. Saya mengikuti seleksi dalam kondisi tubuh yang kurang fit. Saya yang saat itu masih pumping ASI untuk anak saya yang usia 8 bulan, hasil ASI saya drop karena tubuh kurang fit itu. Inilah momen tak terlupakan dalam hidup saya di waktu pagi hari sebelum seleksi harus membelikan anak saya susu formula karena kurangnya hasil ASI saya. Pertama kalinya anak saya berkenalan dengan susu formula setelah sebelumnya sangat cukup dengan ASI meskipun saya tinggal bekerja.

Kalau kalian paham bagaimana idealisnya ibu menyusui, maka kalian akan tahu bagaimana rasanya patah hati saya saat itu karena harus memberi susu formula. Ini menjadi titik awal di mana anak saya terdeteksi alergi susu sapi. Dalam hati saya menangis, sambil menempuh perjalanan dari rumah ke SMPN 3 Surabaya. Terlintas di pikiran saya, Ya Allah saya sudah meninggalkan anak saya di rumah dalam keadaan tidak cukup ASI nya, mohon jadikan ini semua tak sia-sia. Saya hanya berusaha melakukan tugas dinas sebaik-baiknya tanpa menggugurkan kewajiban utama saya sebagai ibu.

Sekitar satu jam-an saya selesai log-out pengerjaan soal OGN yang cukup membuang pusing kepala. Namun entah pusing itu karena efek saya menangis di perjalanan tadi, atau karena soal-soalnya memang cukup menantang. Tapi saya mengerjakannya dengan cukup cepat dan tidak terlalu meneliti satu per satu. Saya jawab sebisanya, dan alhamdulillaah materinya masih dapat dinalar kecuali teori seperti pelajaran IPA yang menggunakan bahasa ilmiah. Ampun deh saya kalau ketemu soal seperti itu. Tapi ya itu tadi, nothing to lose. Saya pasrah dengan hasilnya, yang penting sudah berusaha.

Beberapa pekan setelah seleksi, saya hampir lupa dan tidak menunggu-nunggu hasil tesnya. Namun ketika grup WA teman se angkatan CPNS mengeshare foto hasil OGN tingkat kota, nama saya ternyata ada di dalamnya, peringkat ke tujuh. Tidak, saya tidak merasa wah dengan hasil ini. Yang saya ingat hanya momen kehujanan dengan Bu Herni dan saat menangis sebelum seleksi OGN dalam keadaan tubuh yang tidak fit. Ya Allah, di sinikah pertolonganMu datang. Teman-teman dan KS waktu itu Bapak Arif Rohmat memberi selamat. Pikir saya, masih urutan ke tujuh saja.. Mohon maaf belum bisa memberi yang lebih baik. Dan sayangnya pula tahun 2018 itu Dinas tidak mengadakan tes lanjutan seperti halnya 2019 yang memberi kesempatan 10 besar finalis untuk tes presentasi. Nah, cerita tahun berikutnya kita lanjut di lain artikel saja ya... Terima kasih sudah membaca.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post