“Selamat pagi, Tim marketing yang super! Jaga semangat! Jaga Kekompakan! Semoga penjualan selalu meningkat! Sesaat lagi saya akan memasukkan anggota baru ke grup tim marketing kita. Semoga yang bersangkutan lekas dapat beradaptasi dengan para seniornya. Mohon dibimbing agar mampu memperkuat tim.”

Begitulah isi chat Pak Yusandy, sang leader marketing showroom motor Abrah Kadabrah, pagi ini di grupnya. Sesaat setelah leader mengirim chatnya, grup pun sepi. Para anggota grup yang didominasi cowok-cowok ganteng yang doyan tebar pesona itu seperti menunggu-nunggu anggota baru yang tak lama lagi akan masuk ke grup. Mereka tampak senyum-senyum tidak jelas di depan gawainya masing-masing. Meraka berharap anggota grup yang akan bergabung tak kalah cantiknya dengan Siska, marketing yang bergabung dua minggu yang lalu yang kecantikannya bak Zaskia Adya Mecca.

Grup pasti lebih seru jika yang datang secantik Paula Verhoeven, istri Baim Wong, youtuber yang baik hati itu. Jika warga baru yang mereka tunggu ini seseksi Nyai Nikita Mirzani pasti akan banyak yang datang ke showroom mereka. Itu artinya penjualan meningkat. Hal itu pasti berimbas pada bonus yang akan mereka terima nantinya.

Bunga-bunga imajinasi bermekaran di angan para anggota grup yang tak sabar menanti masuknya warga baru seperti yang telah disebutkan oleh Pak Yusandy.

“Selamat pagi. Salam sehat! Perkenalkan saya Alvi. Mohon bimbingan dari para senior semua!”

Akhirnya yang ditunggupun datang. Para cogan yang sebenarnya sudah berumur itu pun girang. Melambunglah rekahan senyum mereka di rumah masing-masing. Maklumlah hari libur, disamping itu showroom memang sengaja diliburkan 14 hari karena tukang parkirnya diketahui positif covid.

“Selamat pagi, Alvi Cantik! Panggil saja saya Aa Sony. Salam kenal!” goda Sony, yang dapat dikatakan masih yunior di tim tersebut.

“Pagi, Alvi Sayang. Saya Kak Syahrul. Alvi tinggal dimana?” tanya Syahrul berbasa-basi kepada Alvi.

“Alvi manis, aku Mas Darmaji. Aku paling senior di sini. Besok siang makan bareng Mas ya, Vi?” ajak Darmaji yang sebulan lagi berumur setengah abad.

Sapaan-sapaan para senior di grup membuat Alvi tertawa geli. Dengan terus tertawa, dikupasnya pisang rebus yang tersaji untuk menemani hangat teh manis buatan ibunya. Begitulah rutinitas pagi Alvi di teras rumahnya.

“Kalian ini setiap kali ada yang bergabung selalu saja riuh. Nanti Alvinya jadi malu lho,” kata Bu Sinta mengingatkan anggota grup lain,” Saya Bu Sinta, Alvi. Semoga betah di tim kami. Jangan sungkan bertanya ya,” tambah Bu Sinta.

“Baik, Bu. Terima kasih,” jawab Alvi singkat pada chat Bu Sinta.

“Alvi, Aku Bang Siregar. Kalau Dek Alvi mau nonton, Abang siap mengawal. Hahahaha…”sapa Siregar disertai emoji tawa yang banyak jumlahnya.

Grup marketing showroom motor Abrah Kadabrah pun semakin riuh. Para anggota yang lain menimpali percakapan dengan stiker-stiker alay yang menambah kehangatan suasana pagi. Para garangan grup bermunculan satu persatu menarik simpati Alvi.

Pak Yusandy, leader sekaligus admin grup, hanya bisa menyaksikan kekonyolan yang terjadi di grupnya. Teman-teman grup juga tahu bahwa Minggu adalah hari bebas komen. Setiap anggota grup bebas berkomentar apa saja untuk mengeratkan rasa persaudaraan diantara mereka. Yang penting komentarnya tidak bermuatan sara.

“Hiii, Alvi. Saya Dian. Lengkapnya Dianita Sastro Seloretno. Senang berkenalan dengan Alvi. Ini Alvi siapa?” tanya Dian kepada Alvi.

“Hiii, Kak Dian. Saya Alvianto Pramono. Salam kenal ya.”

Gubrakkkkk!!! Para garangan gruppun terkejut. Serentak mereka membuka profil di kontak Alvi. Kosong. Pak Yusandy memang berpesan kepada Alvi agar mengosongkan foto profil untuk hari ini.

Pak Yusandy yang duduk manis menemani anak-anaknya di depan televisi manyaksikan kartun-kartun kesanyangan mereka tertawa sambil memegangi perut melihat akhir percakapan di grupnya.

Gruppun senyap. Masing-masing garangan saling bertukar pesan secara pribadi.

Bekasi

21 Juni 2020