Sebenarnya ini kejadian kemarin. Selasa, 22 Desember 2020 bertepatan dengan hari ibu, saya ada janji dengan seseorang pukul 08.00 di RSI Nganjuk. Dengan kondisi badan yang meriang, saya paksakan untuk berangkat. Maka dengan perlengkapan protokol kesehatan yang sudah biasa saya kenakan saat bepergian, saya pun berangkat.

Ternyata urusan dengan orang ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Mana tempatnya di rumah sakit lagi. Mengingat kondisi tubuh saya yang kurang sehat, saya pun agak ragu untuk menyelesaikan urusan dengan orang itu. Di sisi lain, tiba-tiba ada pesan WA masuk dari Waka Kurikulum agar para wali kelas VII segera ke sekolah terkait rapor anak-anak yang akan dibagikan besok. Tapi kepalang tanggung, singkat cerita saya pun menyelesaikan urusan saya itu hingga pukul 11.30. Segeralah saya meluncur ke sekolah. Ada tugas utama yang menunggu saya.

Sesampainya di sekolah, di ruang kurikulum yang luasnya sama dengan luas kelas, para wali kelas VII sudah berkumpul dan sudah sibuk menyelesaikan berkas rapor. Saya pun tak mau ketinggalan. Di saat badan rasanya sudah tidak karuan, saya paksakan untuk menyelesaikan tugas saya. Diwarnai canda tawa bersama teman-teman, kondisi saya berangsur membaik.

Maka pukul 13.15 saya pun telah menyelesaikan tugas saya dan segera pulang. Sedari pagi hingga sore saya tidak membuka gawai sama sekali. Sehingga saya terlambat melakukan SKSS kepada teman-teman gurusianer. Tapi Alhamdulillah, menjelang magrib SKSS itu sudah saya selesaikan dengan baik.

Manfaat SKSS ini sangat banyak. Kita jadi tahu ragam tulisan teman, ada puisi dengan diksinya yang sangat luar biasa, saya jadi minder membacanya. Karena itu mungkin ya yang membuat saya sudah lama tidak menulis puisi.. hehe. Ada juga jenis cerita. Ide teman-teman sangat luar biasa. Cerdas dan kreatif, sehingga bisa saling menginspirasi. Ada juga jenis ulasan yang menggugah pemahaman. Saya mulai menyukai jenis tulisan ini. Hasil pemikiran dan perenungan dituangkan dalam bentuk tulisan. Dari semua jenis tulisan itu saya jadi tahu informasi yang teman-teman sampaikan. Selain itu melalui SKSS ini bisa menyambung silaturahmi lewat dumay sekaligus menambah poin cantik. Inilah beberapa manfaat yang bisa saya dapatkan.

Seharian penuh saya tidak bisa berpikir lebih tenang karena mungkin kondisi saya. Alhamdulillahnya, selepas isya, kami berlima, anak-anak Emak berkumpul di rumah beliau. Seperti biasanya, banyak cerita yang kami sampaikan. Tentang apa saja. Tentang pencapaian kami, pencapaian anak-anak kami. Oh ya, cucu Emakku ada delapan orang. Yang dua orang sudah bekerja dan merantau ke tanah seberang. Cucu pertama dari mbakyu mbarep, sekarang sudah menjadi tenaga pendidik di Universitas Negeri Mataram NTB. Cucu kedua, sulung saya, berdinas di Korem 061/Wira Bhumi Kupang NTT. Sedangkan keenam cucu Emak yang lain masih kuliah tiga orang, dan masih sekolah tiga orang.

Berkumpul dan bercengkrama bersama keluarga adalah kekuatan kami. Kami sangat menikmati kebersamaan ini dengan penuh bahagia. Ada saja kisah dan cerita para keponakan yang mengundang decak kagum dan tawa. Di tengah kebahagiaan kami, orang yang paling bahagia tak lain dan tak bukan adalah Emak. Sekarang beliau sudah istirahat dari jualan krupuk dan tinggal menikmati hari tuanya dengan banyak berzikir di kursi roda. Melihat perkembangan jiwa dan karakter kami ( lima anak, lima menantu, delapan cucu ) beliau terlihat sangat bahagia.

"Bapakmu tidak bisa menyaksikan kalian hingga saat ini," selalu kata-kata itu yang beliau ucapkan di tengah kebahagiaannya. Mungkin Emak merasa tidak bisa berbagi bahagia bersama almarhum Bapak. Bapak meninggalkan kami tahun 1987, saat kami masih kecil-kecil. Waktu itu Mbakyu saya baru kuliah semester tiga, saya baru kelas dua SMA. Adik-adik saya kelas dua SMP, yang nomor empat kelas satu SMP, dan yang bungsu baru kelas lima SD.

"Insyaallah Bapak sudah bahagia di sana, Mak. Kami selalu mendoakan Bapak dan Emak," jawab kami. Emak pun terlihat lega dengan jawaban kami.

Begitulah catatan hari ini yang bisa saya tuangkan di sini. Satu yang bisa saya petik, bahwa apapun yang terjadi dalam hidup ini, semuanya atas izin Allah SWT. Barakakallahu lanaa wa minkum...#

#Nganjuk23122020

#tantanganharike-334