Sosok yang patut dihormati. Dari guru kita beroleh bermacam ilmu. Baik ilmu pengetahuan, ilmu agama, ilmu hidup, ilmu diri, dan masih banyak lagi. Bersama guru kita bisa melewati masa-masa kosong menjadi berisi, menyempurnakan isi menjadi pelita, menebar pelita menjadi cahaya. Terus-menerus dan tak berkesudahan. Semuanya demi menepis kekosongan nurani.

Guru adalah penyebar kebenaran yang bisa dirunut sumbernya. Sanatnya harus jelas. Bukan asal menyerap ilmu dari sembarang sumber. Karena maraknya dunia maya dengan segala kelebihan dan kekurangannya, sebagian masyarakat mengambil jalan pintas. Bagaimana akan mempertanggungjawabkan kesahihan ilmu jika sumber ilmu masih dipertanyakan. Hal ini patut dipertimbangkan.

Media dakwah bisa bermacam-macam. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Duduk bersila bersama membicarakan tentang ilmu baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat. Berdiskusi, bertukar pikiran, sharing, akan semakin menguatkan. Ini adalah kelompok pencari ilmu. Informasi dan pencerahan makin mematangkan pemahaman sehingga makin menguatkan tekad untuk melaksanakan.

Peran guru sangat penting. Guru bisa menuntun dan memberi contoh. Menurut KH Mohammad Balya Firjaun Barlaman) atau lebih sering dipanggil Gus Firjaun, mengatakan bahwa guru adalah orang yang mengajarkan lima hal dan yang melarang lima hal. Lima hal itu adalah...

1. orang yang selalu menyampaikan bahwa kelak akan ada pertanggungjawaban dan ini harus diyakini dengan iman

2. orang yang mengajarkan tentang keikhlasan, melakukan sesuatu tanpa pamrih, pyuur semata karena Allah, dan hanya berharap rida Allah SWT

3. orang yang mengajarkan agar kita tidak cinta dunia karena tujuan kita bukan untuk di dunia tetapi alam lain setelah dunia yaitu akhirat

4. orang yang mengajarkan kita untuk tawaduk atau rendah hati karena memang kita tak pantas untuk berlaku sombong

5. orang yang mengajarkan tentang kedamaian di mana pun berada, kepada siapapun bersama.

Dari kelima penjelasan Gus Firjaun itu, sudahkah kita mendapatkan sosok guru yang dimaksud? Jika sudah, Alhamdulillah. Tugas kita adalah belajar dan terus belajar. Semoga Allah mudahkan. Jika belum, carilah. Semoga Allah memberi waktu dan kesempatan kita untuk terus belajar. Aamiin Yaa Robbal'alamiin...#

(Tulisan ini terinspirasi dari materi pengajian yang saya ikuti. Mohon maaf, semoga berkenan, dan bisa menjadi bahan perenungan..🙏)

Nganjuk, 22/01/2021

Tantangan hari ke-364