Menanam dan Menyiram
**
Itulah yang telah kau lakukan
Kau buka lahan warisan masa silam
Menyiangi dan menghalau pertumbuhan gulma pengganggu
Kau tebas segala ranting yang mencuat
Kau bersihkan dari segala bentuk kecurangan
Kau olah dengan sedikit keteduhan
**
Kau pilihkan benih kasih sayang dari kedalaman hatimu
Kau tanam dengan penuh kelembutan
Wirid dan zikir tak berhenti kau lantunkan
Mulai pagi menjelang hingga malam mendatang
Berharap perlindungan dari Sang pemilik hidup
**
Lahan itu telah lama kau tinggalkan
Ada jalan lain yang harus kau tempuh
Lama dan sangat lama
Bukan lagi satuan
Tapi puluhan tahun
Kau kembali dengan caramu
Yang tak bisa dipahami oleh siapapun
Termasuk kisah rahasia seribu satu malam
**
Dan kemudian
Kausiram setetes demi setetes dengan air kehidupan
Setetes kataku bisa jadi selaksa semesta
Menumbuhkan
Menghidupkan
Mengembangkan
Membuahkan
Akal kita tak mampu menjangkau
Selain meyakini ini semua karena senyuman semesta
**
Tumbuh kembang itu terus merangkak
Bahkan ketika semesta pun menolak
Dan saat kembalimu yang tiba-tiba
Meninggalkan selembar peribahasa di istana
**
Jerih payahmu
Kujaga berlumur pilu
Kugenggam sepenuh kalbu
Kutapaki semampuku
Jejak itu kian harum
Menyebar tak terbendung
**
Nganjuk, 18/01/2021
Tantangan hari ke-360
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masyaallah keren sekali bunsay, sy terhanyut membaca rangkaian diksinya
Terima kasih apresiasinya, Bunda cantik. Barakallah.
Ilmu dan amal yang ditinggalkan terus bermanfaat dan semakin menyebar meski pemiliknya telah tiada. Mantap nian puisi dengan bingkai diksi yang begitu lembut dan indah.
Semoga masih diberi waktu dan kesempatan utk terus belajar membaca dan mengeja, Enin sayang. Salam sehat dan sukses selalu.
Puisi nan menawan sekali. Sehat dan sukses selalu Bu Amini
Terima kasih apresiasinya Bunda
Keren bun dan mantap
Terima kasih apresiasinya Bunda cantik.
Diksinya bunda indah. Keren. Sukses selalu Bunda.
Terima kasih support dan apresiasinya, Bunda cantik.
Tamam dan bunga yang indahKeren bunda...sukses sll
Terima kasih support dan apresiasinya, Uni cantik.
Keren ibu cantik.... Sukses selalu buat ibu yang hebat dan luar biasa.... Puisinya indah dan penuh pesona.. Menawan... salam santun
Terima kasih support dan apresiasinya Bunda cantik. Salam sehat dan sukses selalu.
Keren puisinya bunda
Terima kasih apresiasinya, Bunda.
Keren bunda Amini. Puisi menanam dan menyirami, dua hal yang saling berhubungan. Menanam merawat dengan penuh kasih. Diksi yang cakep. Menambah puisi ini semakin menawan. Semoga selalu sehat dan sukses.
Terima kasih support dan apresiasinya, Bu Ros. Salam sehat dan sukses selalu.
Diksinya indah selalu. Salam sehat selalu.
Terima kasih apresiasinya Bu Nur.
Mantap diksinya, Bunda. Puisinya yang indah. Semoga sukses selalu.
Aamiin... Terima kasih support dan apresiasinya, Jeng. Harapan yg sama utk njenengan.
Menawan hati banyak makna yang terungkap kehadiranmu , serta aroma harum yang tak terbendung mantap bun
Terima kasih apresiasinya Bunda.
Puisi yang indah bunda. Salam sukses selalu.
Terima kasih support dan apresiasinya, Bunda cantik.
Dalam makna tersirat nya. Keren bakal ada satu buku lagi nih
Aamiin... Terima kasih support dan apresiasinya, Bunda cantik.
Puisi yang indah seindah bunganya. Sehat dan sukses slalu bunda
Terima kasih support dan apresiasinya, Bunda cantik. Barakallah.
bunga di foto indah sekali, saya juga ada menanammya d rumah, saya mnyebutnya kamboja jepang, keren puisinya bu Ami
Benar Bunda. Terima kasih apresiasinya. Salam sehat dan sukses selalu.