Selamat Jalan
**
Bagaimana cara menapak jalan yang berjejak
Jika teduhnya tatapanmu membungkam nafsu
Bagaimana hendak duduk bersila bersama
Jika lembut suaramu membuai masa silam dan masa depan
Hingga hati tak lagi mau larut
Dalam kecamuknya dunia yang hiruk-pikuk
**
Ingin berjalan beriringan
Walau mungkin tak sampai berdampingan
Asal tetap dalam ikatan
Berpegang pada ujung gamismu yang harum menawan
**
Surga yang pernah kita bicarakan
Walaupun belum sampai ke dalam
Seolah dapat terbaca
Dari ungkapan dan harapmu
Yang kau bisikkan di antara riuh rendahnya gema Ramadan
**
Saat itulah kau memulai perjalanan
Selembar kisahmu kau titipkan
Dalam sebaris kalimat terakhir yang sengaja kau sampaikan
Akupun melepasmu dengan berlinang
Berhari-hari dan tak berkesudahan
Lelah menepi kusadari
Hingga ku harus melepas dengan ikhlas
Segala kehendak-Nya yang tanpa batas
**
Selamat jalan...
Selamat berbahagia dalam keabadian
Doaku untukmu
Semoga ditinggikan dan dimuliakan
Selembar pesan yang tertinggal
Kujadikan bacaan sebagai panduan
Untuk kutemukan lagi jalan
Sebagaimana yang pernah kita bicarakan
**
#Nganjuk16012021
#tantanganharike-358
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren buk puisinya,,, Sukses selalu
Terima kasih apresiasinya Pak
Selalu keren dgn diksi yg indah rasa kehilangan yg amat sangat, tetapi hati tetap hrs ikhlas melepaskannya
Terima kasih support dan apresiasinya, Bunda cantik. Salam sehat dan sukses selalu.
Kehilangan orang yang nyata kesalehannya sebagai penuntun umat merupakan hal yang sangat pahit. Namun ketentuan-Nya telah berlaku. Meski terasa lara, kita pun harus melepasnya dengan ikhlas. Mantap nian puisinya Dinda sayang.
Terima kasih support dan apresiasinya, Enin sayang. Ini yg selalu menyemangati saya utk belajar menulis agar bermanfaat bagi pembaca. Semoga..
Sedihhh Bun.tapi harus ikhlas, sabar ya Bun..puisi yg syahdu dan nenawan
Terima kasih, Bunda. Barakallah.
Semoga Allah memberinya surga ya bund.. Aamiin
Aamiin Yaa Robbal'alamiin. Terima kasih apresiasinya Bunda.
Kita kehilangan ulama seperti bintang kita ada yang hilang. Puisi yang menawan. Sehat dan sukses selalu bu Amini
Terima kasih support dan apresiasinya, Bunda cantik. Barakallah.
Ya.. kehilangan tahunya setelah kita pernah memiliki..cinta dan kasih sayang yang tulus mendapatkan tempat tersendiri... terima kasih sudah berbagi puisi indah...semoga Bunda tetap setia sampai akhir.. salam cinta.
Sama-sama Bunda cantik. Semoga bermanfaat dan berkah. Aamiin.
Brebes mili jeng. Puisi yang sungguh menggugah jiwa. Barokallah ukhti
Aamiin... Terima kasih apresiasinya, Umi cantik. Semoga bermanfaat.
Diksi yang indah bucan, salam literasi dan salam silaturahmi
Terima kasih apresiasinya Bunda cantik. Barakallah.
Kepiluan dalam balutan keikhlasan. Menginani takdir Allah menjadi kebaikan dan dilanjutkan dengan doa serta usaha meneruskan cita-citanya
Bismillah.., semoga dimudahkan utk melanjutkan cita-citanya. Terima kasih apresiasinya, Ustaz.
Puisi indah yang menaean hati ibu Amini cantik... Selalu keren dan super... Sukses selalu buat ibu yang hebat dan luar biasa... Salam santun
Terima kasih support dan apresiasinya, Bunda. Barakallah.
Keren bu... Salam literasi
Terima kasih apresiasinya Bu.
Rasa kehilangan itu nyata kau tak lagi hadir menemani ya bun
Terima kasih apresiasinya Bunda.
Mantul bu puisinya
Terima kasih, Bunda.
Kehilangan orang yang memberi penuntun memang menyedihkan
Benar Bunda. Semoga dikuatkan dan dimudahkan. Aamiin.
Puisi yang indah bunda. Salam sukses slalu
Terima kasih support dan apresiasinya, Bunda. Barakallah.