Selembar Daun Gugur (169)
Selembar Daun Gugur 🌷(169)🌷
Terima kasih sudah mau memilihku menjadi sahabat
Kau ungkapkan semua yang kau tahu tentang banyak hal
Dan aku suka saat bersamamu
Terima kasih sudah menunjukkan jalan yang bisa kita lalui bersama
Meskipun jalan itu penuh duri yang setiap saat bisa saja menusuk kaki kita
Kau pandai memilih lewat pematang sehingga kita bisa sampai di ujung gang
Terima kasih sudah menasihatiku agar tidak cengeng hanya karena sepi
Kau bilang jangan takut sendiri
Kita harus belajar menyendiri
Jangan merasa tak punya teman
Teman kita ada dimana-mana
Bukankah pada akhirnya kita memang harus sendiri?
Tiada teman, tiada saudara, dan tiada handai taulan
Maka segalanya harus kita siapkan sedari sekarang
Terima kasih sudah mengajakku mencari rahasia di balik selembar daun yang jatuh
Bukankah hanya Sang Pemilik daun itu yang Maha Tahu atas segala sesuatu?
Dari sanalah terselip ilmu yang bisa kita petik
Daun yang sudah tua akan gugur pada musim yang telah ditetapkan
Dia akan menguning kemudian kering
Sebelum gugur tak lupa dia telah meninggalkan persemaian
Dan kehidupan itu bisa tetap berlangsung
Manakala senja telah ditetapkan sebagai penyebab gugurnya sang daun
Kau pun pergi menemui pencipta-Mu
Meninggalkan aku yang masih ingin bermain dengan daun yang kau genggam
Rupanya senja lebih menginginkanmu menemaninya
Maka kurelakan saja pergimu dengan berderai air mata
Terima kasih untuk semua rasa yang telah kau berikan
Aku hanya bisa membalasnya dengan doa
Bila di dunia ini tidak cukup
Biarkan di surga yang luas
Kita bertemu
#Nganjuk110720
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Waaah, puisi yg indah... Keren bu...
Terima kasih Bu.
Puisi reflektif yang keren. Semoga dipertemukan kelak di sorgaNya
Aamiin... Terima kasih Pak.
mantapindah sekalisukses selalu
Terima kasih Bunda.
Wah mantap puisinya bu
Terima kasih Bunda
Ditinggal sahabat untuk menghadap-Nya tentu menggores hati, mengunduh duka. Mudah-mudahan saja kelak dipertemukan lagi di jannah-Nya.
Aamiin Yaa Robbal'alamiin. Terima kasih doa tulusnya Cikgu. Semoga doanya diijabah Gusti Allah SWT.
Mantap Bu... kesendirian itu pasti, hanya amal baik yang setia menemani kita.
Benar Pak. Semoga di saat yg tepat kita sdh siap. Semoga ya Pak. Terima kasih supportnya.
Aamiin. Semoga di surga nanti di pertemukan. Kalau punya seni berpuisi apapun itu pasti jadi karya ya bu
Aamiin.., semoga doanya dikabulkan. Benar Bunda, karena itu jangan ragu utk berpuisi jenis apapun. Kalau kita bisa meramunya dgn baik maka akan jadi karya yg indah. Kita bisa belajar bersama, Bun..
Sudah ku follow bun
Terima kasih Bunda.
Puisi yang indah
Terima kasih Pak..
Luar biasa puisinya bucan
Terima kasih Bunda cantik.
Cakeep puisinya bunda..barokallah..salam sukses selalu.
Terima kasih supportnya Pak.
Heeem, diksinya mengalir lancar
Belajar dari njenengan Mbak.
Aamiiin... Puisi yg bagus bunda
Terima kasih Bunda cantik.
Keren Bu Am
Terima kasih supportnya Bu Nur
Keren
Terima kasih Bunda
Indah puidinya bu..salam
Terima kasih Bunda
Indah puisinya Bunda
Terima kasih Bunda
Puisi yg penuh arti. Surga bukan hanya di akhirat nanti tp juga di dunia ini
Surga yg abadi.. terima kasih Pak.
Sedih Bu, aku merasakan itu
Iya, terima kasih Bunda..
Aamin..ku follow
Oke, terima kasih
Aamiin..mantab...
Terima kasih Bu
Aamiin..mantab...
Terima kasih Bu
Siip.....Itu puisi ke 169 ya..
Tagurnya Pak yg ke-169.