Tukang Foto
Harus pinter membaca kondisi. Harus cekatan mengabadikan momen. Harus pinter mengambil gambar. Harus fokus dan cermat. Agar momen atau kejadian yang terus bergulir itu tidak berlalu begitu saja.
Kejadian ini sering kali memaksa seseorang yang berprofesi sebagai tukang foto rela melakukan apa saja. Agar objek foto bisa diambil dengan cermat dan hasilnya bagus, mereka rela berada di kolong meja. Atau posisi mereka yang nggak banget.
Tapi itulah mereka. Di saat orang lain menganggap itu gaya yang lucu atau norak sekalipun asal mendapat gambar yang bagus dan bisa menangkap momen yang pas, semuanya mereka lakukan. Bahkan ketika harus membahayakan dirinya sendiri untuk memotret suasana di tempat yang berbahaya sekalipun mereka lakukan. Di perempatan jalan, di depan jembatan, di rel kereta, di tengah kerumunan masa, dan lain-lain.
Skala berpikir mereka mungkin tidak sama dengan kita. Wong sudah tahu bahaya lha kok malah memotret, itu barangkali kalimat yang sering muncul untuk menanggapi pekerjaan mereka. Tapi jika mereka bisa mengambil objek dengan bagus, komposisi warna, letak, pencahayaan, fokus objek dengan tepat, pujian pun mengalir untuk mereka.
Itulah, skala penilaian kita terhadap segala sesuatu itu berbeda. Resiko bahaya tetapi bisa menghasilkan sesuatu yang indah kan tidak ada ruginya. Toh semua itu kadang tidak bisa diulang.
Kecuali jika objek yang mereka ambil adalah objek tak bergerak. Misalnya foto prewedding atau foto ijazah. Tinggal mengarahkan gaya seindah mungkin, setelah dirasa pas bisa langsung cekreekk! Jika hasilnya kurang bagus bisa diulang lagi. Semua itu butuh keseriusan dan ketelatenan.
Saat ini profesi tukang foto banyak digemari. Kemajuan teknologi mempermudah dan memperindah hasil foto. Tentu saja hal ini membuat konsumen termanjakan baik oleh mata dan rasa. Siapa yang tidak suka keindahan? Jika harga sesuai, mengapa tidak? Profesi ini makin lama makin menjanjikan. Siapa yang tertarik menekuni profesi yang sekarang lagi marak ini?
Nganjuk, 25/01/2021
Hari ke-367
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Sukses selalu. Salam literasi
Terima kasih support dan apresiasinya, Pak. Salam literasi kembali.
Iya bund, profesi yg skrg bnyk ditekuni anak2 muda yg hobi fotografi, keren tulisannya
Terima kasih apresiasinya, Bunda cantik. Salam sehat dan sukses selalu.
Saya paling jarang dipotret. Rasanya gak pede. Tiap pertemuan, sering sembunyi biar gak banyak kena kamera. Hehe...
Buat seru-seruan asyik juga, Enin. Apalagi jika ambil gaya bebas. Hehehe..
Saya malah pingin ikut di foto kalau ada orang moto Bun Hehehee kayak anak kelas 9 foto ijazah kadang pinjam background nya jeprat japret buat hiburan xixiii
Buat seru-seruan memang asyik kok Jeng. Perkara hasil nanti saja dibenahi sambil jalan.. hehe. Terima kasih apresiasinya.
Ulasan nan menawan. Saya jepretnya amatiran aja. Sehat dan sukses selalu Bu Amini
Sama Bun, saya juga masih asal cekrek. Hehehe.. terima kasih apresiasinya.
Hihi motoin yang motor... Apalagi moto bocil ya Bun... Sabaaar
Hehehe.. kegiatan memotret memang mengasyikkan, Bun. Terima kasih apresiasinya.
ulasan yang mantap bucan.....salam sukses
Terima kasih apresiasinya Bunda cantik. Salam sehat dan sukses selalu.
Di balik foto cantik, ada fotografer keren yang pintar mengambil momen. Ulasana yang mantab Bu.
Terima kasih apresiasinya, Bunda cantik. Salam sehat dan sukses selalu.
Artikel yang menarik dan keren ibu cantik... Sukses selalu buat ibu hebat.. Salam santun
Terima kasih apresiasinya Bunda cantik. Maaf saya agak slow respon. Semoga sukses selalu.
Saya juga suka jeprat jepret, Bunda. Meskipun amatiran. He,.. he,.. Saya lebih suka mengambil foto tentang alam. Keren ulasannya. Semoga sukses selalu, Bunda.
Asal ada yg bagus, jepret saja. Yg penting dapat gambar bagus. Saya pun demikian, Jeng, hehe. Terima kasih apresiasinya.
Ok banget kerjaan baru hasilnya keren bun
Terima kasih bunda
Ulasan yang keren bunda. Sehat dan sukses slalu
Terima kasih apresiasinya Bunda. Maaf, saya agak sliw respon. Semoga sukses selalu.