Dalam lelap tidurku terdengar sayup-sayup suara tarkhim yg membangunkanku untuk beranjak dari tempat tidur untuk segera mengambil air wudhu. Seperti biasa kami melaksanakan ritual Sunnah untuk absen kepada sang kholik, mencurahkan semua asa, cita dan harapan kami semoga bahagia fiddunya walaakhiroh.

Tak lama kemudian suara adzan subuh pun menggema pertanda waktu sholat shubuh telah tiba, kami mpun melanjutkan ritual selanjutnya untuk sholat shubuh berjamaah, dan mengawali kegiatan pagi dengan membaca Alquran ayat demi ayat. Dan kubangunkan kedua anakku untuk segera bergegas dari taman tidurnya.

Sinar mataharipun bersinar dengan terangnya pertanda tantangan baru tiap hari mulai dihadapi satu persatu. Kumulai memasak air untuk menanak nasi, sambil menyiapkan bahan untuk masak pagi ini. Kukayuh sepedah menuju tukang sayur, dalam hati agak bingung juga mau masak apa yaaaaa, akhirnya mataku tertuju pada kates ( pepaya ) ingin nyayur kates wae, kuambil 2 bungkus pepaya,1 ikat kacang panjang, satu bungkus lotho, dan kelapa untuk santannya.

Sesampainya di rumah kuramu semua menjadi sebuah sayur kates kesukaan anak bungsuku. "Enak buuk " kata anakku, begitulah riangnya hati ibu bisa menyiapkan energi positif buat keluarga.

Tantangan selanjutnya, karena juga berprofesi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, dapur kutinggalkan langsung pegang hp dan mengirim tugas daring pada siswa. Lanjut menyiapkan diri mendampingi anak-anak untuk menyelesaikan tugas daring mereka. Alhamdulillah serangkaian hiruk pikuk pagiku bisa terselesaikan dengan lancar.

#semangat pagi

#Tetaplah menjadi yg terbaik untuk keluarga dan orang lain