Amin Sakir

Saya adalah guru di SDN Kertagena Laok 1 Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan....

Selengkapnya
Navigasi Web
Rasa yang Belum Usai
Gambar hasil download dari Google

Rasa yang Belum Usai

Penulis : Amin_S

"Kamu egois Nila, kamu hanya memikirkan dirimu sendiri. Maaf, untuk kali ini aku tidak bisa mengamini permintaanmu. Aku menjadi teramat naif di hadapanmu. Dan sebaiknya kita memilih jalan masing-masing. Semoga kamu sukses dengan semua impianmu tanpa aku." Suara lelaki itu meninggi lalu berpaling dan bergegas pergi meninggalkan gadis di depannya yang tertunduk dengan mata basah.

-------

Angin malam terasa menusuk belulang. Malam beranjak larut. Seorang gadis berkaca mata tengah termenung di depan laptop di dalam kamarnya. Jemari lentiknya tiba-tiba saja terhenti menekan keyboard, saat bayangan lelaki ganteng mengambang di pelupuk matanya. Lelaki yang pernah mengisi ruang hidupnya hingga serasa menggenggam sorga. Tapi, tiga bulan lalu hubungannya kandas.

Sebagai mahasiswi yang baru masuk fakultas kedokteran , dia mesti berpantang punya cowok yang bau asap. Doktrin kampus memaksanya begitu, dan dia sepakat.

Bukan hanya permintaannya agar berhenti merokok tak digubris, lelaki itu tega mengakhiri hubungan. Kejam.

Seharusnya sebagai lelaki dia sedikit mengalah untuk mempertahankan jalinan cinta mereka.

Rasa sakit dan kecewa makin membuncah setelah pertemuan tak sengaja dengan Andra tadi pagi di acara pesta ulang tahun Fani, temannya.

"Hai, Nila, gimana kabarmu?" Sapa Andra. Senyumnya terkembang saat menjulurkan tangan. Sementara tangan kirinya erat mengenggam tangan gadis berhijab merah muda yang datang bersamanya.

"Ba...ba..ik, kamu sendiri apa kabar?" Balas Nila terbata. Kerongkongannya tiba-tiba terasa kering. Dadanya berdegup kencang.

Ehm...ehm... ada yang cemburu nih, rupanya," Shinta yang duduk di sebelah Nila menggodanya. Nila semakin salah tingkah.

"Apa sih, Shinta?" Balasnya malu-malu. Dia cubit paha Shinta sambil membelalakkan mata. Entah kenapa, tiba-tiba hatinya berdesir. Ada rasa perih mengiris.

Angin malam terasa makin dingin. Rinai gerimis turun seperti mendendangkan nyanyian elegi. Sudah puluhan menit Nila mematung di depan laptopnya. Bayangan lelaki itu masih lincah bermain di setiap penjuru hatinya.

"Lhooo...., anak mama kok belum tidur. Ini sudah larut, sayang." suara perempuan membuyarkan lamunannya.

"Iya Ma, ini ada beberapa tugas yang harus selesai malam ini." sahut Nila sambil memencet keyboard laptop sekenanya.

"Anak cantik, ada apa? Kamu gak usah bohongin Mama. Kamu masih mikir soal Andra kan?" selidik Mama lembut, sembari duduk di tepi tempat tidur.

Nila hanya bisa diam. Tak sepatah katapun bisa terucap. Ada sesak memenuhi rongga dadanya. Dia tidak bisa membohongi perasaannya.

"Nila sayang, keputusan yang kamu ambil sudah tepat. Karena ada prinsip hidup yang harus kamu rawat. Meski akhirnya membuatmu sakit. Sejatinya, kamu lah pemenangnya. Kamu telah memenangkan dirimu sendiri. Kamu bukan egois. Mencintai bukan berarti harus membakar prinsip sendiri. Ada kalanya kita harus berkorban demi tujuan hidup yang hendak kita capai dan demi kebahagiaan kita sendiri. Tataplah masa depanmu. Masih banyak sisa waktu yang akan mempertemukanmu kembali dengan Andra, bahkan yang lebih dari dia."

Nila menghambur ke pelukan mamanya. Matanya berkaca-kaca. Seutas senyum rekah di bibirnya. Semangatnya yang redup kembali menyala.

"Terima kasih Ma, meski sakit, aku akan belajar melupakannya," ucap Nila, parau.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post