Kena Razia!
Senin, 28 Desember 2020. Suami mengajak kami serumah berangkat menjenguk makam ibu mertua di Cianjur. Kecuali sulungku yang memang harus masuk kerja. Sebelumnya kami mampir servis mobil dan ke pesantren mas syamil yg lama. Perjalanan melewati jalur Jonggol menuju Cianjur lancar tanpa macet. Hanya memang jalur ini dipadati truk. Alhamdulillah kami tiba di makam ibu sore hari.
Selepas ashar kami berniat pulang. Namun suami menyampaikan bahwa perjalanan malam beresiko karena jarak pandang pendek dan beliau butuh istirahat. Sambil mencari tempat yang mungkin dapat disinggahi, kami melanjutkan perjalanan. Tiba di sebuah bunderan suami ragu, harus ke kanan atau ke kiri. Lalu diputuskan ke kiri. Baru beberapa meter, tiba-tiba muncul banyak sekali polisi. Polisi di depan kami mengarahkan mobil untuk berhenti disebelah kanan.
Kami seisi mobil deg-degan. Apa salah kami, apa tadi mobil terlihat ragu untuk belok kanan atau kiri. Atau ... ya Allah saya baru sadar belum memaikai seat belt. Tapi polisinya banyak sekali. Seperti akan menangkap teroris. Mobil di depan kami juga diberhentikan. Polisinya berpakaian lengkap bagai tim Gegana. Ramai. Dua orang polisi muda mendekati mobil kami.
"Sore pak! Bapak dari mana mau kemana? tanya si polisi. Dari jenguk makam orang tua mau pulang ke Jakarta, jawab suamiku. "Maaf bisa lihat KTP dan surat-surat lainnya? tanyanya lagi. Siap pak, jawab suamiku. Sambil merogoh kantongnya, mencari dompet, sang polisi melanjutkan permintaannya. "Bisa ditunjukkan surat swab bebas covid nya, Pak?" Waduh! Terus terang kami tidak siap, karena niat perjalanan kami memang hanya untuk menjenguk makam ibu di Pasir Hayam. Biasa momen Hari Ibu, membuat suami kangen dengan almarhumah ibu yang dimakamkan di kampung halaman.
Lalu tiba-tiba anakku mendapat ide. Tunjukkan hasil swab umi kemarin saja! katanya. Aku jawab, waduh ga kebawa... gimana nih!. Aha, kan ada fotonya! Dengan sigap anakku mencarikan foto hasil kesimpulan swabku di galeri gawainya. Langsung kuberikan pada suami, dan dengan segera, ditunjukkan kepada pak polisi. Belum selasai rupanya. Masih ditanya lagi. Ini swab apa, tanggal berapa, dan lain-lain. Setelah penantian yang membuat kami deg-degan, akhirnya kami "dibebaskan" dari serangan berbagai pertanyaan. Alhamdulillah. Kami pun bisa melanjutkan perjalanan dan menikmati indahnya alam bersama-sama.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masya Alloh... pengalaman deg deg plas
Iya bu... Alhamdulillah si polisi tidak menagih swab semua isi mobil hihi
Waduh. rasanya pasti deg-degan banget ya bun. Apalagi di tanya hasik swab segala. Unting nya Selamat ya bun. Dsla. sukses.
Iya bun... penampakan polisi polisi itu menyeramkan hihi... makasih bun
Wah. Bunda selalu bikin deg2 plasshhh... Alhamdulillah happy ending always. Aamiiin. Sukses bund
Alhamdulillah... itu beneran deg-degan bu dewi... Dikira kami melakukan salah apa gitu