Ammy Fidyanti

Seorang guru SMP Negeri 154 Jakarta. Pembina StudentCare. Founder @inspirasi_15 (follow akun IG nya ya 😍). Ibu dari 3 putra sholeh. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Koneksi Antar Materi 3.1

Nama : Ammy Fidyanti Asal Instansi : SMPN 154 Jakarta Calon Guru Penggerak : Angkatan 7 Fasilitator : Bapak Eko Widodo Pengajar Praktik : Bapak Wangsa Jaya

Tujuan Pembelajaran Khusus:

1. CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media .

2. CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1

Sebelum menjawab pertanyaan pemantik pada Koneksi Antar Materi 3.1 mari kita menyimak slogan berikut ini

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik” (Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best). Bob Talbert

Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini? Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?

Kutipan tersebut menekankan pentingnya mengajarkan nilai-nilai yang penting dan berharga kepada anak-anak, selain hanya mengajarkan kemampuan dasar seperti menghitung. Dalam konteks pembelajaran yang sedang dipelajari, kutipan tersebut dapat diartikan bahwa hanya memiliki pengetahuan teknis saja tidak cukup dalam mengambil keputusan yang baik. Penting juga untuk memahami nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan.

Dalam pengambilan keputusan, prinsip-prinsip moral seperti integritas, kejujuran, dan tanggung jawab sangat penting untuk diterapkan. Keputusan yang diambil harus mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan kita dan orang-orang di sekitar kita. Ketika prinsip-prinsip moral tidak diambil sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan, dampak negatif dapat terjadi pada lingkungan kita, seperti kerusakan lingkungan, ketidakadilan, dan kerugian finansial.

Oleh karena itu, dalam pembelajaran dan pengambilan keputusan, kita harus mengedepankan nilai-nilai yang berharga seperti kejujuran, integritas, tanggung jawab, serta kesadaran akan lingkungan dan masyarakat di sekitar kita. Dengan demikian, kita dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab terhadap dampaknya.

==================================================================================

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Ki Hajar Dewantara dan Pratap Triloka memiliki filosofi “Ing ngarso sun tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani” dimana prinsip-prinsip tersebut juga dapat diaplikasikan dalam konteks pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin.

Dalam konteks pengambilan keputusan, 3 filosofi tersebut dapat diaplikasikan dengan cara memastikan bahwa pemimpin memiliki pengetahuan yang cukup tentang situasi dan masalah yang dihadapi, kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan baik, dan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan staf dan anggota tim.

Sementara itu, Pratap Triloka, seorang guru dan penulis dari India, mengajarkan bahwa penting untuk mempertimbangkan tiga aspek dalam pengambilan keputusan, yaitu waktu, kondisi, dan hasil. Menurutnya, pengambilan keputusan yang efektif mempertimbangkan waktu yang tepat untuk mengambil keputusan, kondisi atau situasi yang ada, dan hasil yang diharapkan.

Dalam kesimpulannya, filosofi Ki Hajar Dewantara dan Pratap Triloka dapat membantu pemimpin dalam mempertimbangkan faktor-faktor penting dalam pengambilan keputusan yang efektif, seperti pengetahuan dan kemampuan, waktu, kondisi, dan hasil yang diharapkan. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, pemimpin dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih efektif untuk organisasi atau timnya.

==================================================================================

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita sangat berpengaruh pada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan. Setiap orang memiliki nilai-nilai yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh latar belakang, agama, budaya, dan pengalaman hidup masing-masing. Nilai-nilai ini menjadi landasan dasar dalam menentukan prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan keputusan.

Ketika kita mengambil keputusan, prinsip-prinsip yang kita ambil seringkali didasarkan pada nilai-nilai yang kita anut. Jika kita memiliki nilai kejujuran yang tinggi, maka prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan keputusan akan cenderung mempertimbangkan integritas dan kejujuran. Sebaliknya, jika kita memiliki nilai materi yang tinggi, maka prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan keputusan akan cenderung mempertimbangkan keuntungan finansial.

Dalam konteks kepemimpinan, nilai-nilai yang tertanam dalam diri seorang pemimpin akan mempengaruhi prinsip-prinsip yang diambil dalam mengambil keputusan. Seorang pemimpin yang memiliki nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, dan tanggung jawab akan cenderung mempertimbangkan dampak keputusan terhadap lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Sebaliknya, jika seorang pemimpin memiliki nilai-nilai yang tidak etis seperti kepentingan diri sendiri atau diskriminatif, maka prinsip-prinsip yang diambil dalam pengambilan keputusan akan cenderung memihak pada kepentingan pribadi atau diskriminatif. Penting bagi kita untuk selalu mengembangkan nilai-nilai yang berharga dan positif, seperti kejujuran, integritas, tanggung jawab, serta kesadaran akan lingkungan dan masyarakat di sekitar kita, sehingga prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan keputusan dapat lebih baik dan berdampak positif bagi lingkungan dan orang-orang di sekitar kita.

==================================================================================

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Materi pengambilan keputusan sangat berkaitan dengan kegiatan coaching. Coaching biasanya dilakukan untuk membantu kita memahami prinsip-prinsip pengambilan keputusan dan memberikan dukungan serta umpan balik untuk mengembangkan keterampilan dalam mengambil keputusan yang efektif.

Dalam konteks coaching, pendamping atau fasilitator akan membantu kita mempertimbangkan berbagai aspek dalam pengambilan keputusan, seperti memahami tujuan yang ingin dicapai, mengidentifikasi alternatif keputusan yang mungkin, mengevaluasi konsekuensi dari setiap alternatif keputusan, dan memilih alternatif keputusan yang paling sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan yang kita miliki.

Setelah mengambil keputusan, sesi coaching dapat membantu kita dalam menguji efektivitas keputusan yang telah kita ambil. Fasilitator dapat membantu kita mengevaluasi apakah keputusan yang diambil sudah mencapai tujuan yang ingin dicapai, apakah ada konsekuensi yang tidak diinginkan dari keputusan yang diambil, dan apakah keputusan tersebut konsisten dengan nilai-nilai yang kita anut.

Sesi coaching juga dapat membantu kita dalam menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita terkait pengambilan keputusan yang telah dilakukan. Fasilitator dapat membantu kita untuk mempertanyakan alasan mengapa kita mengambil keputusan tersebut dan apakah keputusan tersebut sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan yang kita miliki. Dengan demikian, kita dapat memahami dengan lebih baik alasan di balik keputusan yang telah diambil dan memperkuat kemampuan kita dalam mengambil keputusan yang efektif.

Dalam kesimpulannya, sesi coaching dapat membantu kita untuk mengembangkan keterampilan dalam pengambilan keputusan yang efektif, menguji efektivitas keputusan yang telah diambil, serta menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita terkait pengambilan keputusan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memanfaatkan kesempatan coaching yang diberikan dan terus mengembangkan kemampuan dalam pengambilan keputusan yang baik.

==================================================================================

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya sangat berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan, terutama dalam menghadapi masalah dilema etika. Dalam situasi dilema etika, guru harus mempertimbangkan banyak faktor yang saling bertentangan, seperti nilai-nilai moral, perspektif siswa, aturan sekolah, dan kepentingan pihak lain.

Dalam konteks ini, guru yang memiliki kemampuan mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan lebih mampu memahami dan mengelola perasaan siswa maupun guru. Mampu memahami sudut pandang yang berbeda dan berempati dengan mereka, sehingga dapat mempertimbangkan dengan lebih baik perspektif siswa maupun rekan guru dan orang tua dalam pengambilan keputusan. Selain itu, guru akan lebih mampu mengelola konflik dan mencari solusi yang baik dalam menghadapi masalah dilema etika.

Kesimpulan, kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya sangat berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan, khususnya dalam menghadapi masalah dilema etika. Guru yang memiliki kemampuan tersebut akan lebih mampu memahami sudut pandang yang berbeda, mengelola konflik, dan mencari solusi yang baik dalam menghadapi masalah dilema etika. Oleh karena itu, sangat penting bagi guru untuk terus mengembangkan kemampuan mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya, untuk mengambil keputusan yang baik dan bertanggung jawab.

==================================================================================

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik karena nilai-nilai tersebut membentuk dasar dari keputusan yang diambil. Sebagai seorang pendidik, nilai-nilai moral dan etika harus menjadi bagian penting dari karakter yang dibangun, sehingga dapat menjadi landasan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan masalah moral dan etika.

Dalam kasus masalah moral atau etika, seorang pendidik harus dapat mempertimbangkan nilai-nilai moral dan etika yang dianut untuk dapat mengambil keputusan yang tepat. Misalnya, jika seorang pendidik dihadapkan dengan situasi yang melibatkan ketidakjujuran, maka nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, dan tanggung jawab harus menjadi dasar dalam mengambil keputusan.

Selain itu, nilai-nilai seperti empati, keadilan, dan toleransi juga sangat penting dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan masalah moral dan etika. Seorang pendidik harus mampu memahami perspektif siswa dan guru, menghargai perbedaan, dan mencari solusi yang adil dan seimbang bagi semua pihak yang terlibat.

Seorang pendidik perlu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan refleksi diri, sehingga dapat mempertimbangkan dengan cermat setiap alternatif keputusan yang mungkin, dan mengevaluasi keputusan yang telah diambil. Seorang pendidik juga dapat meminta bantuan dari orang lain, seperti rekan kerja atau mentor, untuk membantu mempertimbangkan nilai-nilai yang dianut dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan masalah moral atau etika.

Dalam kesimpulannya, pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik, karena nilai-nilai tersebut akan membentuk dasar dari keputusan yang diambil. Seorang pendidik harus mampu mempertimbangkan nilai-nilai moral dan etika yang dianut dalam mengambil keputusan yang tepat, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan refleksi diri. Dengan demikian, seorang pendidik dapat mengambil keputusan yang baik dan bertanggung jawab dalam situasi dilema moral atau etika.

==================================================================================Bottom of Form

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Ya, pengambilan keputusan yang tepat dapat berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman. Hal ini karena ketika seorang pemimpin atau individu membuat keputusan yang tepat, maka keputusan tersebut dapat memberikan dampak positif pada lingkungan sekitarnya. Misalnya, ketika seorang pemimpin memutuskan untuk mengimplementasikan kebijakan yang adil dan merata, maka lingkungan sekitarnya akan merasakan keadilan dan merasa dihargai, sehingga akan tercipta lingkungan yang kondusif dan nyaman.

Selain itu, pengambilan keputusan yang tepat juga dapat membantu menghindari terjadinya konflik dan kesalahan yang dapat merusak lingkungan. Seorang pemimpin atau individu yang mampu membuat keputusan yang tepat dapat meminimalkan kesalahan dan konflik yang dapat merusak lingkungan sekitarnya. Hal ini akan membantu terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman untuk semua orang terutama saat pembelajaran, keputusan yang tepat dapat menciptakan lingkungan yang nayaman dan kondusif untuk belajar.

==================================================================================

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Beberapa tantangan umum yang dihadapi dalam pengambilan keputusan terkait kasus dilema etika antara lain:

Ketidakpastian: Tidak selalu ada jawaban yang jelas dalam kasus dilema etika, dan seringkali situasi tersebut melibatkan banyak faktor yang saling bertentangan. Oleh karena itu, pengambil keputusan mungkin merasa sulit untuk memilih satu opsi yang tepat. Tekanan waktu: Beberapa kasus dilema etika memerlukan keputusan yang cepat dan tepat. Namun, dalam kondisi seperti itu, pengambil keputusan mungkin merasa kesulitan untuk mempertimbangkan semua faktor dengan seksama. Perubahan paradigma: Terkadang, keputusan yang diambil dalam kasus dilema etika mungkin bertentangan dengan nilai atau norma yang ada dalam lingkungan kita. Oleh karena itu, pengambil keputusan harus berani mengubah paradigma yang ada untuk dapat memilih keputusan yang tepat.

Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, penting untuk mempertimbangkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang ada dalam lingkungan kita. Perubahan paradigma dan sikap terbuka terhadap perubahan juga dapat membantu dalam menghadapi tantangan tersebut. Dalam hal ini, pengambil keputusan harus mempertimbangkan dampak dari keputusan yang diambil pada lingkungan sekitarnya, serta memperhatikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam lingkungan tersebut.

==================================================================================

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengambilan keputusan yang tepat dalam konteks pembelajaran sangat berpengaruh dalam memerdekakan murid-murid kita. Keputusan-keputusan yang diambil dalam proses pembelajaran, seperti memilih metode pembelajaran yang tepat, menentukan kurikulum, dan mengevaluasi hasil belajar, dapat berdampak signifikan pada kemampuan dan potensi setiap murid.

Dalam memilih pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda, seorang pendidik harus memperhatikan beberapa hal, antara lain:

Memahami kebutuhan dan kemampuan masing-masing murid: Setiap murid memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Seorang pendidik harus memahami perbedaan tersebut dan memilih pembelajaran yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dan mengembangkan potensi masing-masing murid. Menggunakan berbagai metode pembelajaran: Setiap murid memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, seorang pendidik harus menggunakan berbagai metode pembelajaran yang dapat memfasilitasi berbagai gaya belajar. Memperhatikan nilai-nilai dan etika: Dalam memilih pembelajaran yang tepat, seorang pendidik harus memperhatikan nilai-nilai dan etika yang ada dalam lingkungan belajar. Pembelajaran yang dipilih harus sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam lingkungan belajar dan tidak melanggar etika. Melibatkan murid dalam proses pembelajaran: Seorang pendidik juga harus melibatkan murid dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi murid, serta membantu seorang pendidik dalam memahami kemampuan dan kebutuhan masing-masing murid.

Dalam hal ini, pengambilan keputusan yang tepat dalam memilih pembelajaran yang sesuai dapat membantu seorang pendidik dalam memerdekakan murid-muridnya. Seorang pendidik harus mempertimbangkan kebutuhan dan potensi masing-masing murid, serta menggunakan berbagai metode pembelajaran yang sesuai untuk mengembangkan potensi mereka.

==================================================================================

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Seorang pemimpin pembelajaran yang memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan yang tepat dapat memberikan dampak positif pada kehidupan dan masa depan murid-muridnya. Dalam mengambil keputusan, seorang pemimpin pembelajaran harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti tujuan pembelajaran, potensi dan kebutuhan murid, ketersediaan sumber daya, dan kondisi lingkungan sekitar.

Jika seorang pemimpin pembelajaran dapat mengambil keputusan yang tepat, maka program pembelajaran yang disusun akan lebih terarah dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini akan membantu murid-murid untuk meraih potensi terbaik mereka dan memberikan dasar yang kuat untuk masa depan mereka. Bergitu pula sebaliknya.

Oleh karena itu, seorang pemimpin pembelajaran harus memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan yang tepat dan mempertimbangkan dengan matang berbagai faktor yang terkait dengan pembelajaran. Karena akan mempengaruhi kehidupan dan masa depan murid-muridnya secara positif dan memberikan kontribusi dalam menciptakan generasi yang berkualitas dan mampu menghadapi tantangan masa depan.

==================================================================================

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Dari pembelajaran modul ini, dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan dalam konteks dilema etika sangat penting dalam kegiatan pembelajaran dan pendidikan. Proses pengambilan keputusan yang tepat dan berdasarkan pada prinsip-prinsip etika dan moral dapat membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang sehat, adil, dan berkesinambungan. Selain itu, pemimpin pembelajaran dan pendidik memiliki peran penting dalam membantu murid-murid untuk mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan dan sikap yang berdasarkan pada nilai-nilai etika dan moral.

Keterkaitan dengan modul-modul sebelumnya, pengambilan keputusan dalam konteks dilema etika terkait erat dengan aspek sosial-emosional dan keterampilan berpikir kritis dan kreatif yang dibahas pada modul-modul sebelumnya. Selain itu, keterampilan pemecahan masalah dan komunikasi yang efektif juga menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan dalam konteks dilema etika.

Secara keseluruhan, pembelajaran modul ini menunjukkan betapa pentingnya nilai-nilai etika dan moral dalam pengambilan keputusan dan bagaimana nilai-nilai ini dapat menjadi dasar untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif dan berkesinambungan. Pendidik dan pemimpin pembelajaran harus memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan aspek etika dan moral dalam pengambilan keputusan mereka dan membantu murid-murid untuk mengembangkan keterampilan yang sama.

==================================================================================

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

saya menganggap bahwa konsep dilema etika dan bujukan moral sangat penting untuk dipahami oleh siapa saja yang berada dalam situasi di mana keputusan yang diambil dapat mempengaruhi orang lain atau lingkungan sekitarnya.

Selain itu, paradigma pengambilan keputusan dan prinsip-prinsip pengambilan keputusan juga sangat berguna untuk membantu kita dalam mengambil keputusan yang tepat dan rasional, terutama ketika kita dihadapkan pada situasi yang kompleks atau ambigu.

Saya tidak menemukan hal-hal yang di luar dugaan dalam pembelajaran modul ini, karena konsep-konsep yang telah dipelajari sebagian besar sudah dikenal dan telah digunakan sebelumnya dalam pengambilan keputusan. Namun, saya menganggap bahwa penggunaan konsep-konsep ini dapat membantu kita untuk menjadi lebih bijak dalam mengambil keputusan dan meminimalkan risiko kesalahan atau keputusan yang tidak rasional.

==================================================================================

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Berdasarkan teori dan konsep yang telah saya pelajari, pengambilan keputusan dalam situasi dilema etika harus mempertimbangkan nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip etika yang relevan. Selain itu, langkah-langkah pengambilan keputusan yang efektif harus diikuti untuk memastikan keputusan yang diambil sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip tersebut. Oleh karena itu, penting bagi seorang pemimpin untuk memiliki pemahaman yang baik tentang konsep-konsep ini untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dan konsisten dengan nilai-nilai moral dan etika.

==================================================================================

Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Mempelajari konsep dilema etika, paradigma pengambilan keputusan, prinsip pengambilan keputusan, dan langkah-langkah pengambilan keputusan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana membuat keputusan yang tepat dan etis dalam situasi-situasi yang kompleks. Ini juga dapat membantu mengidentifikasi dan mempertimbangkan nilai-nilai yang mendasari keputusan, serta memahami konsekuensi dan dampak yang mungkin terjadi sebagai akibat dari keputusan tersebut. Dengan demikian, mempelajari modul ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih etis di masa depan.

==================================================================================

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Mempelajari topik modul ini sangat penting bagi saya sebagai individu dan juga sebagai pemimpin. Sebagai individu, saya percaya bahwa kemampuan untuk mengambil keputusan yang baik dan bijaksana adalah keterampilan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam situasi-situasi yang sulit atau kompleks, saya perlu mampu menerapkan prinsip-prinsip pengambilan keputusan yang tepat untuk memastikan bahwa saya membuat keputusan yang terbaik.

Dengan mempelajari modul ini, saya dapat meningkatkan kemampuan saya dalam mengambil keputusan yang baik dan bijaksana, serta mampu mengatasi situasi dilema etika dan bujukan moral dengan lebih baik. Hal ini akan membantu saya menjadi seorang individu yang lebih baik dan seorang pemimpin yang lebih efektif dan dapat dipercaya.

---- selesai ----

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post