Ammy Fidyanti

Seorang guru SMP Negeri 154 Jakarta. Pembina StudentCare. Founder @inspirasi_15 (follow akun IG nya ya 😍). Ibu dari 3 putra sholeh. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Main ke Dolly (1)
Foto bersama mas Dalu Kirom penggagas Gerakan Melukis Harapan

Main ke Dolly (1)

Ada yang belum tahu Dolly? Tak kasih tahu buat yang belum tahu. Dolly adalah lokalisasi prostitusi terbesar di Asia Tenggara. Dulu. Alhamdulillah sekarang sudah berubah. Kejadiannya 5 tahun yang lalu, saya diajak mas Dallu Kirom main ke Dolly. Waduh bu, ngapain main ke Dolly. Amit-amit, sewu naudzubillahimin dzalik. Mungkin begitu orang membayangkan tempat itu dengan segala kegiatan dan suasananya. 

Lima tahun lalu, 17 Januari 2016, saya berkegiatan di Surabaya. Pertemuan dengan berbagai organisasi pemuda penggerak, hadir diantaranya mas Dallu Kirom. Presentasinya memukau. Gerakan Melukis Harapan mas Dallu keren banget. Menjual mimpi masa depan dengan community developmentnya. Tidak tanggung-tanggung, program ini dijalankan di lokalisasi Dolly. Perubahan fungsi tempat - jika tidak mau disebut penutupan - pastilah mendapat reaksi pro dan kontra. Terutama kontra dari para penikmat dan pencari nafkah disana. Tantangannya sangat besar. Mulai dari mbak-mbak (masyarakat di sekitar lokasi memanggilnya demikian), para preman, dan partai pendukung, eh. Beneran, ada kok di berita surat kabar. 

Program Gerakan Melukis Harapan yang digagas mas Dallu Kirom (30 tahun saat itu) sudah disetujui oleh pihak pemerintah kota. Alhamdulillah, mendapat sambutan luas dari masyarakat. Tentunya, yang baik itu sesungguhnya orang pun tahu. Hanya butuh seorang pemberani yang bergerak, dan menggerakkan orang lain untuk melakukan perubahan. MasyaAllah, luar biasa.

Esoknya kami berkunjung langsung ke Dolly. Bismillah, pertama saya melangkahkan kaki disana, ada perasaan ngeri-ngeri kepo. Saat itu, Dolly baru saja dibebaskan oleh pemkot Surabaya. "Dibeli" dengan harga kurang lebih 5 milyar untuk tahap pertama sebagai ganti rugi usaha haram disana. Masih ada tahap berikutnya, untuk daerah terdampak di sekitar lokasi utama. Sambil kami berkeliling mas Dallu bercerita bagaimana keadaan disana. Wisma-wisma yang baru saja ditinggalkan, masih utuh bangunannya. Etalase toko manusia yang jika malam akan terpajang wanita-wanita cantik berpakaian seksi dan menggoda. Astaghfirullah, sulit untuk tidak otomatis membayangkan suasana malam di Dolly...

-bersambung-

Catatan: tulisan belum pernah di publikasi dimanapun. Biarpun telat, semoga tetap bermanfaat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Iya pernah dengar sih bu, terima kasih. Tulisannya keren dan bermanfaat.

18 Jan
Balas

Ikuti lanjutannya ya..

18 Jan

Bikin pinisirin... hihihi

18 Jan
Balas

Ikuti lanjutannya bu hihi

18 Jan

Ngeri ngeri kepo... wkwkwk... ditunggu sambungane bunda

18 Jan
Balas

Siaaap. Tunggu ya...

18 Jan



search

New Post