Jumat, 18 Februari 2022. Demam saya reda, hanya tinggal menggigil sedikit. Baru berani mandi dengan air hangat. Saya mencoba beraktivitas ke teras rumah untuk menghirup udara segar. Mencoba Sholat dengan berdiri dan gerakan perlahan. Berhasil. Namun ada satu waktu sholat saya goyang, tidak kuat dan terduduk. Semoga Allah memaafkan.

Saya mulai tak tenang karena telemedicine nya belum sampai-sampai. Akhirnya dengan bantuan teman yang anaknya bekerja di salah satu puskesmas di Depok, saya berhasil mendapatkan obat Favipiravir. Obat anti virus covid 19. Setelah diminum, sabtu pagi saya gatal-gatal seluruh tubuh. Rupanya saya alergi, padahal selama ini tidak ada alergi obat. Saya konsultasi dengan adek saya, dan diminta untuk berhenti. Akhirnya dari puskesmas sukmajaya memberikan obat anti histamin agar gatal-gatal saya mereda.

Saya tidak bergejala batuk. Tenggorokan pun tidak terasa sakit. Hanya sedikit menggigil dan pusing serta linu di badan yang tersisa hari ini. Namun tiba-tiba, malam terasa gatal tenggorokan dan saya sulit bernapas. Hidung mampet. Miring kanan bolong hidung kiri, miring kiri bolong hidung kanan. Tak enak tidur, saya bangun. Akhirnya saya baru bisa tidur dengan keadaan duduk.

Sabtu, 19 Februari, bangun tidur tenggorokan saya sakit. Tak ada batuk padahal. Hari ini jadwal suami dan anak saya swab antigen di puskesmas Sukmajaya sebagai tracing karena dianggap kontak erat dengan penderita. Hasilnya, suami saya positif dan sulung saya negatif. Alhamdulillah suami saya batuk pilek saja. Bahkan suami lah yang selama saya sakit meladeni semua keperluan saya. Thanks my hubby 😘