Berita duka datang silih berganti, menyesakkan jiwa-jiwa yang mendengarnya. Apalagi bila yang sakit dan wafat adalah tetangga, kerabat dan sahabat. Ya Allah, angkatlah wabah ini dari muka bumi.

Hari ini kembali kami melakukan sholat ghoib, untuk beberapa orang yang kami kenal maupun tidak. Suami saya berprinsip, kita sholatkan walaupun mereka tak mengenal kita, begitu pula sebaliknya. Mendoakan mereka yang wafat, dengan harapan insyaAllah suatu saat nanti kita akan disholatkan oleh orang yang tidak kita kenal. Semakin banyak yang mendoakan, insyaAllah semakin mudah jalan menuju Allah (aamiiin). Sebagaimana pengalaman saat menunaikan ibadah umroh. Di mesjidil Haram dan mesjid Nabawi, selalu ada sholat jenazah. Kenal atau tidak, kita ikut menyolatkan mereka. Di masa pandemi sedang melonjak seperti saat ini, setiap hari selalu ada berita duka. Setiap hari pula kami mendirikan sholat ghoib.

Sebelum takbir dimulai, suami akan membacakan nama-nama yang wafat. Lalu dimulailah takbir pertama, kedua, ketiga dan keempat. Terkadang selesai sholat ghoib, tiba-tiba datang lagi berita duka yang lain. Namanya akan disebut dalam doa sholat ghoib berikutnya. Allahu Rabby ampunilah kami.

Semoga mereka yang wafat di masa pandemi mendapatkan gelar syahid, dijemput dalam husnul khotimah, dan keluarganya diberikan kekuatan serta kesabaran. Aamiiin.

========

Sedih dan duka kami untuk pak Syamsu Riyadh, mantan RT yang dalam episode sebelumnya saya ceritakan dalam judul "Suasana Mencekam". Warga mengenalnya sebagai orang baik, rajin ke mesjid dan rajin berolah raga. MasyaAllah.